Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNNEWS.COM SAMARINDA - Tanggal 17 mei silam, AP akhirnya berusia 17 tahun, namun, Jumat (26/5/2017) lalu, dirinya harus meringkuk di tahanan Mapolsekta Sungai Kunjang, karena terlibat dalam kasus pencurian motor (curanmor).
AP ternyata bukan anak baru gede (ABG) biasa, dirinya telah menjadi target operasi (TO) kepolisian, sekitar sebulan lebih, karena diduga menjadi otak dari kasus curanmor yang terjadi di wilayah hukum Polsekta Sungai Kunjang.
Pemuda yang sehari-hari mengamen di kawasan tepian sungai Mahakam itu diamankan saat sedang makan siang di sekitar masjid Islamic Center.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku telah melakukan pencurian, sebanyak empat kendaraan roda dua, yang dilakukan disekitar tempat tinggalnya, yakni di jalan Cendana.
Selain menjual murah motor hasil curiannya, pelaku juga mempreteli motor tersebut sebelum di jual ke pengepul besi tua.
"Satu motor saya jual Rp 200 ribu saja, kalau spart part paling mahal Rp 100 ribu. Uangnya untuk main game di warnet," tuturnya, Rabu (31/5/2017).
Lanjut pemuda putus sekolah itu menjelaskan, sebelum dirinya terjerumus dunia kriminal, dirinya bercita-cita untuk menjadi pemain sepak bola nasional.
Bahkan, dia sempat bergabung ke SSB Samkot untuk mengasah kemampuannya bermain sepak bola.
"Mau jadi pemain sepak bola, posisi saya striker. Tapi, kelas 2 SMP saya berhenti sekolah, dan saat itu saya tidak pernah lagi latihan, jadinya ya seperti ini," ucap pemuda yang mengidolakan Cristian Gonzales tersebut.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsekta Sungai Kunjang, Ipda Suyanto menjelaskan, saat ini pihaknya tengah memburu pelaku lainnya, yang merupakan satu kompolotan dengan pelaku.
"Kita masih buru pelaku lainnya, kelompoknya pelaku ini. Cukup sulit memang amankan pelaku ini, karena dia berpindah-pindah, sering tidak pulang ke rumah, jadi kita harus cari dia hingga ke tempat ngumpulnya," ucapnya.