TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Saat melakukan pengerebekan di Pradiv Spa, petugas mengalami kesulitan menemukan pemilik spa yang menawarkan layanan plus-plus.
Bahkan, sejumlah pegawai termasuk para terapis yang bekerja di sana mengaku tidak mengetahui siapa sebenarnya bos mereka.
"Saya tidak tahu, kami semua tidak tahu siapa pemiliknya. Yang jelas, setiap bulan ada orang yang bawakan gaji. Bukan bosnya langsung," kata Putu Mei, pegawai house keeping Pradiv Spa itu kepada Tribun Bali.
Di lokasi yang terkenal sebagai sarang mesum berkedok spa ini sebenarnya terdapat 11 terapis yang setiap hari siap melayani para lelaki hidung belang namun, mereka bertugas per shift.
"Kebetulan pagi ini yang tugas tiga orang saja. Bukanya dari jam 2 siang sampai jam 10 malam," kata Mei.
Di sana juga terdapat 11 kamar massage yang lengkap berisi tempat mandi berlapiskan kaca.
Di luarnya, terlihat pula satu kolam berenang berukuran sekitar 10x 7 meter.
Pradiv Spa tersebut menawarkan jasa pijat bugil yang berlanjut ke hubungan intim dengan pelanggan, dan ada juga pijat intim yang dilakukan di kolam renang.
Prostitusi ini menawarkan kepada pelanggan dengan tarif bervariasi sesuai keinginan pelanggan.
Tarif yang ditawarkan cukup mahal, ada yang Rp 350 ribu hingga Rp 1,1 juta, dengan sistem pijat.
Diketahui sebelumnya, mereka melancarkan aksi penawaran melalui online atau media sosial seperti Facebook, BBM, dan Line kepada pelanggannya.
Saat diwawancara, sejumlah terapis yang kemarin berada di lokasi mengaku dirinya baru belajar massage pengunjung, bahkan ada yang mengaku baru datang tiga hari lalu dari Jakarta.
"Saya baru di sini. Baru aja belajar udah kena gini. Baru tiga hari saya Pak," kata NF sembari mengeluarkan air mata.