TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Wakapolri Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Syafruddin buka puasa bersama sekaligus melaksanakan salat Maghrib berjamaah di Masjid Almarkaz AlIslami, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat(16/6/2017).
Wakapolri didampingi Kapolda Sulsel Irjen Pol Muktiono serta beberapa pejabat dari Mabes Polri dan Polda Sulsel.
Sejumlah pengurus Yayasan Islamic Center Almarkaz Al Islami seperti Prof Dr. Basri Hasanuddin dan Prof Dr. Rahman Getteng menyambut ramah Wakapolri dan rombongan.
Ratusan jamaah masjid juga tampak hadir dan antusias menyambut Wakapolri.
Sembari menunggu waktu berbuka puasa, Wakapolri Komjen Pol Syafruddin memberikan sambutan di hadapan ratusan jamaah yang memadati masjid terbesar di Makassar itu.
Wakapolri menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang dihormati dan disegani oleh negara lain karena memiliki harkat dan martabat.
Apalagi karena negara berpenduduk 250 juta jiwa ini memiliki umat muslim terbesar di dunia, wilayahnya yang luas serta sumber daya alam yang melimpah.
” Negara Indonesia dibangun berdasarkan keberagaman dan kebinekaan sehingga kita wajib menjaganya secara bersama, agar NKRI tetap aman," kata Wakapolri dikutip dari Tribratanewspoldasulsel.
Di negara muslim yang lain, menurut Wakapolri, kerap terjadi konflik horisontal karena politik namun anehnya sebagian umat Islam di Indonesia ingin ke negara berkonflik itu dengan alasan jihad.
Oleh karena itu, Wakapolri berpesan lebih baik berjihad demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
"Menjaga hubungan wataniyah dan insaniyah. Saya rasa itulah yang terbaik bagi kita,” tutur Wakapolri.
Kehadiran Wakapolri di Masjid Almarkaz AlIslami, setelah siang sebelumnya menghadiri Deklarasi kesetiaan PTN Kawasan Timur Indonesia pada NKRI di Kampus Unhas, Makassar.
Dalam kesempatan itu, Wakapolri menggelorakan semangat nasionalisme dan kebangsaan kepada para mahasiswa dan kalangan kampus pada umumnya. Acara tersebut juga dihadiri Menteri Ristek Dikti Prof M Nasir, Ketua Konsorsium PTN se-KTI Prof Haji Masjaya, Rektor Unhas Prof Dwiria Pulubuhu. Deklarasi itu juga disaksikan perwakilan 29 PTN se-KTI dan ribuan mahasiswa Unhas.