Laporan Wartawan Surya, Fatkul Alamy
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Agus Tri Mulyono ditangkap Densus 88 usai melaksanakan salat Zuhur di Masjid Umar yang tak jauh dari rumah kontrakannya, Senin (19/6/2017).
Sang istri Benti Alfiyah saat ditemui di rumah kontrakannya, Tanah Merah II, Tanah Kalikedinding, Kenjeran, Surabaya, Senin (19/6/2017), mengaku terkejut.
"Suami saya ditangkap setelah salat Zuhur oleh orang yang saya tidak kenal. Setelah itu dibawa entah ke mana," aku Alfiyah kepada wartawan.
Disinggung keterlibatan suaminya dalam tindak pidana terorisme, Alfiyah tidak percaya. Ia tehu persis aktivitas suaminya yang sudah hidup berumah tangga selama 12 tahun ini.
Baca: Rumah Kontrakan Terduga Teroris Sahrul Munif Dekat dari Koramil
Baca: Kecewa Dapat Uang Sedikit, Hanya Setahun Sahrul Munif Bertempur di Suriah
Baca: Terduga Teroris Sahrul Pernah Jadi Milisi di Suriah, Tertipu Imbalan Uang Jutaan Rupiah
Baca: Terduga Teroris Sahrul Kompori Warga Indonesia Perang ke Suriah
Baca: Berikut Dua Terduga Teroris yang Tertangkap di Surabaya dan Malang
"Suami saya bukan teroris, saya tidak percaya. Itu tuduhan mengada-ada," tutur Alfiyah.
Dikatakan Alfiyah, Agus seorang pria dan suami yang jujur dan tanggung jawab kepada keluarga. Setiap hari suaminya yang oleh tetangganya dipangil Pak Gun ini penjual sayur keliling.
Pak Gun berangkat pukul 06.00 WIB untuk berjualan sayur. Selain berjualan sayur, Pak Gun juga nyambi sebagai kurir di salah satu kantor ekspedisi di Surabaya Utara.
"Saya dan suami sudah kontrak di sini (Tanah Merah II) selama tiga tahun," ucap Alfiah dengan wajah tegar mengetahui suaminya ditangkap polisi.
Ibu empat anak asal Surabaya ini menuturkan, ia dan suami pernah tingal berpindah-pindah. Selain di Surabaya, mereka pernah tinggal di Malang dan Nganjuk.
Alfiah tidak bisa berbuat banyak saat petugas menggeledah rumah kontrakannya. "Kepada polisi, saya mempersilakan menggeledah. Tadi polisi membawa HP, tapi itu HP sudah rusak," aku dia.
Selain ponsel Alfiyah mengakui polisi juga mengamankan beberapa buku majalah Islam. Buku tersebut dibaca suaminya sebagai penambah wawasan Islam.
Saat ditanya suaminya pernah pergi ke Suriah atau luar negeri, Alfiah membantah keras. Pasalnya, sang suami sama sekali belum pernah ke luar negeri, apalagi ke Suriah.
"Wong paspor saja tidak pernah punya, kok bisa ke luar negeri," jelas Alfiyah.
Alfiah akan berkomunikasi dengan keluarga besarnya dulu pascapenangkapan suaminya oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri.