News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jaringan Kelompok ISIS

Kodam XII/Tanjungpura Waspadai Masuknya ISIS di Kalbar Melalui Jalur Perbatasan

Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TNI PATROLI PENGAMANAN PATOK PERBATASAN RI-PNG - (Puspen TNI. Rabu, 17 Februari 2016). Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam hal ini Prajurit TNI dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 406/Candra Kusuma, Purbalingga, Jawa Tengah, yang tengah melaksanakan tugas di Papua melaksanakan Patroli Pengamanan Patok MM 4.3 di wilayah perbatasan Republik Indonesia dengan Papua New Guinea (RI-PNG), tepatnya di Kabupaten Keerom, Papua. TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Kapendam XII/Tanjungpura, Kolonel Inf Tri Rana Subekti menegaskan, personel TNI tetap disiagakan untuk mewaspadai masuknya orang-orang yang diduga tergabung dengan organisasi Islamic State Irak and Suriah (ISIS) masuk ke wilayah Kalbar, yang dikhawatirkan masuk melalui jalur perbatasan.

"ISIS tetap kita waspadai, tapi kami tetap berpegang pada perintah Pangdam XII/ Tanjungpura. Tetap kami berpegang teguh pada perintah Pangdam, Pangdam juga demikian, atas perintah dari Panglima TNI ataupun Kasad. Jadi kita, hari-hari yang kami lakukan adalah tetap berlatih, berlatih dan berlatih," ungkapnya kepada wartawan usai berbuka puasa bersama anak-anak panti asuhan di Media Center Kodam XII/ Tpr di Jalan Teuku Umar No 47, Pontianak, Minggu (18/6/2017) malam.

"Sesuai dengan program yang diturunkan dari satuan atas, yaitu dari Staf Angkatan Darat sana, Kepala Staf Umum Angkatan Darat, kami jabarkan, kami instruksikan kepada satuan di jajaran Kodam XII/ Tpr ini untuk tetap berlatih, berlatih dan berlatih," tambahnya.

Kesiapsiagaan personel TNI dan pihak terkait lainnya tersebut, sebagai wujud menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Tetap kami lakukan seperti itu, karena memang tugas pokok kami menjaga keutuhan NKRI. Untuk di perbatasan, ada satuan tugas pengamanan perbatasan di sepanjang perbatasan antara RI dengan Malaysia, itu ada satuan tugas pengamanan perbatasan, ada dua Batalyon yang kami tugaskan," kata Kolonel Tri Rana.

"Dia juga bisa mendeteksi istilahnya mencegah, dia bisa dalam arti sebagai portal masuknya orang asing atau pun yang dianggap kami curigai. Itu pun juga kami tetap bekerjasama dengan aparat yang lain, bukan hanya TNI saja. Di sana ada aparat gabungan, ada Kepolisian, ada Bea Cukai dan ada juga Imigrasi. Nah itu kami berdasarkan informasi, kemudian fakta dan sebagainya. Kami harus bekerjasama tidak berdiri sendiri," jelasnya.

Ditegaskan Kapendam, bantuan pengamanan personel TNI dari Kodam XII/Tpr menjelang Idul Fitri 1438 H memang ada, namun tidak terkait langsung dengan adanya pengiriman 500 detonator ke Kalbar beberapa waktu lalu.

"Kodam, dalam hal ini tetap kami lakukan siaga, jadi hari-hari kami adakan siaga. Kami secara bergilir satuan-satuan yang ada di jajaran Kodam itu, kami lakukan patroli-patroli. Itu untuk antisipasinya," ujar dia.

"Ada jam-jam rawan yang harus kami keluarkan patroli itu, ada daerah-daerah yang kami anggap rawan untuk dijadikan lokasi tindak kriminal atau pun sebagainya. Tapi tetap kami adakan koordinasi dengan aparat terkait, dalam hal ini kepolisian," jelasnya.

Ditambahkannya, selain patroli dari personel TNI. Ada juga patroli yang sifatnya gabungan antara kepolisian dengan TNI.

"Di tingkat Koramil dan Polsek itu mereka suka gabungan. Kemudian di tingkat Kodim juga kadang-kadang gabungan mereka, itu untuk antisipasi ya seperti itu. Jangan memberikan peluang kepada seseorang yang ingin melakukan tindakan yang mengganggu stabilitas keamanan di Pontianak ini," terangnya.

Rutinitas patroli setiap hari tersebut, menurutnya merupakan perintah langsung dari Pangdam XII/ Tanjungpura.

"Itu rutinitas sehari-hari pasti ada. Di luar itu, ada perintah yang sifatnya urgent, tetap akan ada perintah ulang dari Pangdam untuk peningkatan status siaga dari tingkat II ke tingkat I. Jadi tergantung situasi. Tapi dalam hal ini, sampai menjelang Idul Fitri, belum ada informasi yang kira-kira kita menaikan status menjadi siaga I," kata dia.

Walau sudah dua kali digagalkan pengiriman ratusan detonator ke Kalbar, dengan tujuan pengiriman terakhir sebanyak 500 detonator ke Kabupaten Ketapang. Kapendam menegaskan sampai saat ini belum ada peningkatan status keamanan di Kalbar.

"Jadi kita sampai saat ini belum, karena memang kita selalu berkoordinasi dengan aparat kepolisian dalam hal ini Polda Kalbar. Jadi kalau ada memang dianggap situasi itu rawan, baru kita akan kita tingkatkan status siaga," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini