Ia korban keganasan terduga teroris jaringan ISIS di Mapolda Sumut di Medan. Jasat Martua diberangkatkan dari Medan ke Sidempuan, Minggu sore.
Selama seharian, kemarin, kegiatan didominasi acara adat yang berlangsung di rumah duka. Para keluarga, kerabat dan handai taulan bertangan melayat, mengucap dukacaita.
Martua Sigalingging, merupakan personel kepolisian Mapolda Sumut yang menjadi korban tewas akibat serangan teroris, pukul 00.03 pagi 25 Juni lalu.
Untuk persiapan pemakaman, personel Polres penjemputan kembali mendiang di rumah duka oleh Polres Tapsel pada pukul 19:44 Sore.
Jenazah tiba di Kantor Mapolresta sekitar pukul 20:00 WIB, setelah sebelumnya diberlangsungkan upacara adat.
Waktu tidak sampai setengah jam, upacara selesai dan jenazah kembali diserahkan Kapolres Tapsel AKBP M Iqbal kepada keluarga yang diterima istri almarhum, Mianna boru Manalu.
Usai pelepasan tembakan salvo, regu pengangkat peti bergerak. Mereka yang mengikuti pelepasan merupakan pasukan gabungam TNI dan Polri. Antara lain dari Batalyon Infanteri 123/Rajawali atau Yonif 123/RW Padangsidimpuan, Kodim 212, Brimob Kaden C Polda Sumut, Kapolres Tapsel juga jajaran Polres Padangsidimpuan.
Tragedi Berdarah Penyerangan Dinihari
Tragedi berdarah penyerangan Markas Polda Sumatera Utara terjadi pada Minggu (25/6/2017) sekitar pukul 03.00 WIB. Serangan hanya berselang kurang-lebih 4 jam sebelum umat Islam menunaikan salat Id, merayakan Idul Fitri 1438 Hirjiyah.
Komplotan pelaku terduga teroriris jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyerang pos piket penjagaan Pintu 3 (pintu keluar) Markas Polda Sumut di Jalan Sisingamangaraja KM 10,5 No 60 Kota Medan.
Dua orang pelaku masuk ke Mapolda melompati tembok dan menyerang anggota jaga bernama Aiptu Martua Sigalinging. Martua yang tengah istirahat di dalam pos, mengalami luka tikam dan lehernya digorok.
Penyerangan tersebut diketahui Brigadir Erbi Ginting, yang sedang patroli di sekitar Mapolda Sumut. Brigadir Erbi Ginting memergoki dua orang laki-laki tidak dikenal kemudian menegur kedua orang tersebut, namun pelaku justru menyerang Brigadir Ginting sehingga ia berteriak meminta tolong kepada piket Brimob yang berada di penjagaan pintu masuk (pintu 1) Mapolda Sumut.
Petugas melumpuhkan kedua pelaku, yakni Syawaluddin Pakpahan (43 tahun), warga Jalan Pelajar Ujung Gang Kecil No. 21A, Medan Denai, Kota Medan, yang kini dirawat di RS Bhayangkara terkena tembak di kaki.
Seorang pelaku lainnya, Ardial Ramadhana alias Hardi alias Hardi BW (AR), berumur 34 tahun, alamat Jalan Sisingamangaraja Gang Supir No. 3 Kelurahan Teladan Barat Kecamatan Medan Kota, Medan.