News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lima Wanita Ini Mencintai Ayahnya, yang dari Aceh Sampai Melahirkan

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perasaan cinta yang tidak biasa antara seorang anak perempuan pada ayah kandungnya

TRIBUNNEWS.COM  - Tak hanya kasus Odipus Complex (seorang anak laki-laki mencintai ibu kandungnya). Ternyata Electra Complex juga banyak.

Electra Complex merupakan gejala psikoseksual di mana seorang wanita mencintai ayah kandungnya sendiri.

Dalam mitologi Yunani, Electra merupakan putri raja Agamemnon dan ratu Clytemnestra.

Electra merasa bersaing dengan ibunya untuk kasih sayang ayahnya.

Mitologi ini kemudian dijadikan rujukan ahli psikologi Carl Jung untuk menjelaskan psikoseksuel seorang anak perempuan yang mencintai ayah kandungnya sendiri.

Untuk pria, seperti dijelaskan ahli psikologi Sigmund Freud, disebut Odipus Complex.

Berikut beberapa kasus seorang wanita yang mencintai ayah kandungnya sendiri, bahkan sampai ada yang menikah dengan ayahnya.

1. Perempuan Tunarungu yang Mencintai Ayahnya Hingga Hamil

Seorang perempuan  32 tahun di Bener Meriah, Aceh, ini mencintai ayah kandungnya sendiri yang berinisial Sbn (54).

Bahkan, mereka sampai berhubungan seks dan perempuan itu akhirnya hamil.

Karena itu, Sbn kemudian ditangkap aparat Kepolisian Sektor Timang Gajah akibat menghamili anak kandungnya.

Saat sejumlah personel Bidang Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Anak (BP2TPA) Bener Meriah menyambangi rumahnya di salah satu kampung di Bener Meriah, Provinsi Aceh, Rabu (7/6/2016), terungkap bahwa perempuan tuna rungu ini jatuh cinta kepada ayah kandungnya.

Menurut sejumlah tetangga dan kerabat korban, dengan hanya mengecap pendidikan tingkat madrasah ibtidaiyah (setara SD) tidak jauh dari desa tempat dia berdomisili, gadis yang tidak paham baca tulis ini dianggap wajar jika tidak mengetahui bahwa berhubungan seksual dengan ayah sendiri bertentangan dengan agama dan norma kesusilaan.

“Sekarang, dia merasa telah kehilangan ayahnya. Sampai saat ini dia bertanya, ke mana ayahnya, sampai mencari ke kebun dan mencari ke mana-mana,” kata seorang pria yang masih kerabat korban dan enggan jika namanya disebut, kepada Kompas.com, Juni tahun lalu.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini