TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Maulana Affandi atau Fandi, Humas Basarnas Jawa Tengah, begitu akrab di kalangan wartawan.
Maklum, dia paling aktif berkomukasi dan mengajak awak media untuk memantau langsung bersama menggunakan helikopter Basarnas jalur Pantura atau tugas kemanusiaan lainnya.
"Dia suka humor dan asyik, orangnya ceria. Melaksanakan tugas dengan senang hati," kenang fotografer Tibun Jateng, Hermawan Handaka, yang turut berduka atas gugurnya kru Helikopter Basarnas, Senin (3/7/2017).
Fandi satu dari delapan penumpang helikopter Basarnas yang jatuh di Canggal, Candiroto, Temanggung, dalam perjalanan kemanusiaan untuk evakuasi korban letupan kawah Sileri di Dieng, Minggu (2/7/2017).
"Pokoke ngguya ngguyu nyenengke lan akrab karo kanca-kanca (pokoknya suka ketawa karena akrab dengan teman-teman) wartawan," Hermawan menambahkan.
Sebelumnya Fandi mengajak sejumlah awak media untuk ikut terbang bersama helikopter Basarnas untuk memantau dari udara arus nalik Lebaran 2017dari Kota Semarang ke Gringsing.
Kebetulan Hermawan dan Daniel Ari Purnomo yang juga wartawan Tribun Jateng yang diajak turut serta terbang, tidak bisa ikut karena suatu hal.
Hermawan sempat membagikan komunikasi terakhir dengan Fandi sehari sebelum kecelakaan atau Sabtu, 1 Juli 2017 pukul 14.30 WIB.
"Halo Mas, neng ngendi?" kata Fandi di ujung telepon.
"Minal Aidin Walfaizin," jawab Hermawan.
"Mas besok Minggu kuajak pantauan udara di Gringsing," ajak Fandi.
"Posisi masih di Yogyakarta perjalanan ke Banjarnegara," terang Hermawan.
"Duh sapa ya Mas kira-kira sing isah mangkat," Fandi bertanya kepada Hermawan siapa penggantinya yang bisa ikut pantauan udara.
"Sik mas tak pikire sik (sebentara saya pikir dulu). Coba kontak Daniel aja, kebetulan dia piket lebaran," Hermawan merekomendasikan Daniel kepada Fandi.