Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Perum Lembaga Navigasi Penerbangan Indonesia, Makassar Air Traffic Service Center (MATSC) semakin gencar mensosialisasikan bahaya penggunaan laser mainan kepada masyarakat.
Hal tersebut dilakukan setelah beberapa pilot melaporkan adanya pancaran sinar laser yang diarahkan ke pesawat yang akan mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.
AirNav bersama TNI AU turun langsung ke jalan-jalan di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, dan Kabupaten Maros untuk mencari penyalahguna laser tersebut.
General Manager MATSC Perum LPPNPI (Airnav Indonesia), Novy Pantaryanto mengatakan berdasarkan hasil sweeping beberapa hari terakhir, mereka menemukan beberapa penjual dan pengguna laser tersebut.
Baca: Serangan Laser di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar Kian Marak, Pilot Pesawat pun Resah
"Hasil operasi kita dapatkan empat penjual laser pointer di Makassar, kami beri penjelasan bahayanya mengarahkan laser ke pesawat yang beroperasi," kata Novy, Senin (10/7/2017).
Ia menjelaskan ada dua jenis laser pointer yang biasanya dijual, salah satunya yang lazim digunakan saat rapat, sementara laser yang satunya berbahaya karena dapat mengganggu pandangan pilot.
Menurutnya, laser yang dilarang tersebut memiliki spectrum cukup tinggi dan mampu mencapai jarak 4 hingga 5 kilometer.
"Jika kena kaca pesawat ini bisa tembus dan bias. Pancarannya bisa menyebabkan kebutaan sementara pada pilot, ini sangat membahayakan penerbangan apalagi saat critical point," jelas Novy.
Ia pun berharap kepada masyarakat agar tidak bermain-main dengan laser pointer tersebut apalagi mengarahkannya ke pesawat yang sedang terbang.
"Untuk penjualnya kami juga minta untuk tidak dijual bebas, dan turut sosialisasi ke pembelinya soal bahaya penyalahgunaan laser," kata dia.