"Risma hingga saat ini masih belum sekali pun menunjukkan niatnya untuk maju di pilkada mendatang. Hal ini yang membuat masyarakat mulai pesimis untuk menjagokan ia," jelas Airlangga.
Meskipun masih berada di urutan pertama, Gus Ipul belum sepenuhnya menggaransi kemenangan pada pilkada yang rencananya akan berlangsung 27 Juni tahun depan tersebut.
"Untuk bisa menang, bacagub minimal harus berada di atas 60 persen dan memiliki selisih minimal 10 persen dari calon lainnya," jelas Airlangga.
Selain itu, masih belum adanya bacagub yang mendeklrasikan diri selain Gus Ipul, juga membuat dinamika politik masih akan berjalan dinamis.
Menariknya, meski memiliki tingkat keterpilihan cukup tinggi, nama Saifullah Yusuf justru kalah tenar dibandingkan dengan sosok Khofifah. Dari popularitas tokoh, Khofifah berada di urutan pertama dengan 91,10 persen sedangkan Gus Ipul berada di urutan kedua dengan 68,10 persen. "Banyak yang lebih mengenal nama "Gus Ipul" dibandingkan dengan "Saifullah Yusuf," ungkap Airlannga.
Survei tersebut dilakukan pada 15-30 Juni 2017 melibatkan 1140 responden dari 114 desa di 38 kabupaten dan kota di Jatim. Tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95 persen dengan tingkat margin of error sebesar 3,2 persen.