Laporan Wartawan Tribun Manado Nielton Durado
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Tak juga ada kata sepakat untuk berhubungan intim, Didit mencekik leher Erni Yusnita Oli di tempat tidur lalu menganiayanya di kamar mandi.
Keduanya check-in di kamar 406 Hotel Plaza, Kota Manado, Kamis (20/7) pukul 01.00 WITA. Keesokan harinya petugas hotel menemukan korban kritis.
Pegawai hotel segera melarikan Erni ke Rumah Sakit Pancaran Kasih, lalu dirujuk ke RSUP Prof Kandou Malalayang karena sudah semakin kritis tapi nyawanya tak bisa diselamatkan.
"Pertama mencekik di tepi tempat tidur dan saya kemudian menyeretnya ke kamar mandi. Karena saya lihat dia masih bernafas, saya cekik lagi dia di sana," aku Didit di Polsek Wenang, Kota Manado, Minggu (23/7/2017).
Tim Macan Polresta Manado dan Unit Reskrim Polsek Wenang menciduk Didit di pinggir jalan dekat rumah orang tuanya di Gorontalo setelah mengetahui Erni tewas dibunuh.
Alasan Didit mencekik korban karena tidak ada kata sepakat soal harga agar dapat berhubungan intim dengan Erni.
"Saya sudah datang jauh-jauh dari Gorontalo, tapi harga yang dia tawarkan terlalu mahal makanya saya langsung marah ketika dia menolak," aku tersangka.
Seorang teman mengenalkan Erni kepada Didit melalui sambungan telepon. Kebetulan sedang di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Didit mengontak Erni pada Rabu (19/7/2017) malam.
Tiba di Manado, Didit mencoba mengajak Erni bertemu. Keduanya sepakat untuk bertemu di depan diler Daihatsu Paal Dua.
Setelah bertemu keduanya naik ke mobil menuju Hotel Plaza dan di sana terjadi penganiayaan hingga mengakibatkan Erni kritis lalu tewas di rumah sakit.
Kanit Reskrim Polsek Wenang Iptu Kasad Mokodongan mengatakan saat ini tersangka sudah diamankan Polsek Wenang.
"Tersangka dijemput di Gorontalo karena berprofesi sebagai supir taksi gelap Manado-Bitung-Gorontalo. Saat ini tersangka sudah ditahan," ungkap Mokodongan.