TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Dari sekian banyak tempat di Surabaya, Anggita Kusuma Maudi, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah, paling tertarik dengan kawasan Dolly.
Perempuan cantik yang akrab dipanggil Momo ini pun 'ngebet' ingin ke sana untuk tahu bagaimana wajah kawasan yang dulu disebut-sebut sebagai kawasan prostitusi terbesar di Asia Tenggara tersebut.
"Dua bulan lalu saya ke sana. Lihat Wisma Barbara yang jadi sentra industri UKM sepatu. Keren sekarang Dolly," ucap Momo, Jumat (28/7/2017).
"Iya, ngebet ini. Penasaran Dolly Saiki yoopo," tambah alumni SMAN 3 Surabaya tersebut.
Momo yang lahir 30 Juni 1997 ini pun berencana untuk blusukan ke Dolly.
Namun dia tak berpikir untuk ke sana sendiri, melainkan dengan mengajak teman-teman di kampusnya.
Bahkan, perempuan yang menjadi Finalis Ning Surabaya ini juga berencana datang ke Dolly bersama anggota Cak Ning Surabaya.
"Nginep juga mau," canda gadis yang tinggal di Kenjeran ini.
Momo ingat, pada 2015 silam, tak lama setelah prostitusi Dolly ditutup paksa, bersama Cak Ning Surabaya, pernah menggelar acara sosial di sana.
Karena itu apabila terealisasi rencana blusukannya, dia ingin kembali mengulang aksi sosial di sana.
"Saya pengen memberi kontribusi tidak hanya kepada Dolly tapi juga warga Surabaya. Dolly impian kami jadi tempat wisata hebat di dunia," kata Momo.