Mbah Adi adalah veteran perang. Selepas pensiun, dia bekerja sebagai petani untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari istri dan empat anaknya.
Pendapatannya dulu sebagai petani sehari-hari tak menentu. Sebagian hasil tani dia jual, sebagian lagi dia simpan untuk kebutuhan makan sehari-hari.
Setelah usianya beranjak senja, tak kuat lagi bertani, dia hanya mengandalkan uang pensiunannya sebesar Rp 2 juta per bulan.
"Meski cuma terbatas, Alhamdulillah saya masih bisa mengumpulkan sedikit-demi sedikit. Saya hanya bersyukur, anak-anak sudah dapat mencari makan sendiri-sendiri dan mau merawat orangtuanya," ujarnya.
Setelah menanti 11 tahun lamanya, Mbah Adi dan Sunikem merasa gembira dapat segera menunaikan rukun islam ke lima tersebut.
Dia sudah menyiapkan segala kebutuhan untuknya dan istrinya saat ibadah haji nanti.