Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Universitas Udayana menjadi pilot project aspal jalan dengan memanfaatkan limbah plastik daur ulang.
Terobosan yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sangat positif karena kualitas jalan meningkat 40 persen dibanding hanya menggunakan aspal murni.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga, menyatakan pemanfaatan plastik baru pertama kali dilakukan.
Pemanfaatan plastik daur ulang sekaligus mengurangi limbah plastik yang diproduksi masyarakat, dan cukup sulit dimusnahkan. Terobosan ini diharapkan mampu membuat kualitas jalan di Indonesia menjadi lebih bermutu.
"Untuk pertama kalinya ini dilakukan di Unud dengan pengaspalan dengan jarak 700 meteran," ucap Danis saat menunjukkan pengaspalan jalan di Unud Bukit Jimbaran, Sabtu (29/7/2017).
Pengaspalan jalan dengan oplosan daur ulang selain di Unud akan diujicobakan di Jalan Mahendradatta yang memang tingkat atau volume kendaraannya lebih tinggi.
Kementerian PUPR akan memonitoring selama setahun hingga dua tahun proyek ini.
Menurut dia, kurang lebih setiap 1 kilometer akan dibutuhkan 2,5 ton plastik untuk satu lapisnya. Sehingga untuk dua lapis aspal makan dibutuhkan 5 ton per satu kilometer.
"Apa hasilnya? Lebih lengket dan kualitas lebih baik. Belum menganalisa secara harga. Kualitas lebih lengket lebih baik," imbuh dia.
Selain Bali, Danis menambahkan, uji coba aspal bercampur daur ulang plastik ini di lokasi-lokasi yang memiliki sumber plastiknya besar. Selanjutnya Kementerian PU akan uji coba di Bekasi.
"Ini solusi pada masalah sampah yang tidak termanfaatkan. Nanti sampah plastik khusus kresek itu dicacah-cacah, dan dicampurkan pada aspal. Diharapkan bisa mengurangi sampah-sampah plastik di daerah. Kualitas jalan lebih bermutu dan baik," beber dia.