Laporan Wartawan Bangka Pos, Fery Laskari
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA -- Dani (60), warga Dusun Tutut Desa Penyamun Kecamatan Pemali KabupatenBangka, hilang di laut. Hingga, Sabtu (5/8/2017) siang, nasibnya masih belum diketahui.
Kejadian berawal saat kakek yang biasa disapa Mang Dani (60), bersama dua rekannya dari Dusun Tutut, Sumin dan Suri, pergi menjaring ikan di Perairan Pantai Airantu-Bedukang Desa Deniang Kecamatan Riausilip Bangka, Sabtu (5/8/2017) pagi.
Saat itu kondisi air laut, masih surut sehingga Mereka memberanikan diri berjalan kaki dalam kondidsi berendam menyeberang ke pulau, di depan pantai ini.
Namun belum lama, mereka menebar jaring pukat, air laut tiba-tiba meninggi.
Pasang air laut, membuat dua rekan Mang Dani, mengajak meninggalkan pulau, dan kembali ke tepian pantai.
Mereka pun berjalanan beriringan, masih dalam kondisi berendam meninggal pulau kecil tadi.
Namun belum sampai ke tepian pantai, Mang Dani tiba-tiba menghilang.
"Kronologis kejadian, tadi pagi sekitar Pukul 06.00 WIB, Mang Dani dan dua orang rekannya, pergi muket (jaring)ikan di pulau di depan Pantai Bedukang-Airantu," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Bangka, Ridwan kepada Bangka Pos Group, Sabtu (5/8/2017).
Diperkirakan pada pukul 08.00 WIB, air laut mulai pasang dan kedua rekan dani mengajak pulang. Ketiga warga Tutut ini berjalan dari pulau ke daratan.
"Dalam perjalanan pulang, mereka beriringan, dan posisi saudara Dani berada di paling belakang. Namun saat dua rekannya melihat ke belakang, Dani sudah tidak ada lagi," kata Ridwan, mengutip data awal dari keluarga korban, Hernomo.
Sampai saat ini korban belum ditemuka, sehingga HNSI Bangka mohon bantuan dari berbagai pihak.
"Kami mohon bantuan Tim Tagana, Satpol PP, Basarnas, Polair, AL, PT Timah dan pihak lainnya untuk membantu proses pencarian," imbau Ridwan.