TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Anak pengusaha dan perwira pertama polisi lolos seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2017/2018 di SMA Negeri 1 Medan menggunakan fasilitas jalur rawan melanjutkan pendidikan (RMP).
Padahal fasilitas tersebut untuk siswa yang secara ekonomi kurang mampu atau harus memiliki surat miskin. Dengan kata lain, program tersebut kerap disalahgunakan orang-orang kaya dan punya jabatan demi memasukkan anaknya ke sekolah favorit.
Untuk memujudkan ambisi masuk sekolah negeri ternama, mereka mengurus surat rekomendasi dari Dinas Sosial Kabupaten/Kota, yang menyatakan keluarga tersebut miskin. Strategi ini ditemukan Ombudsman Perwakilan Sumatera Utara di SMA Negeri 1 Medan.
Orang yang diduga menyalahgunakan jalur tersebut adalah keluarga Yandrinal Amiruddin, yang berprofesi sebagai pengusaha event organizer, dan keluarga Kapolsek Galang, AKP Marhalam Napitupulu.
Marhalam mengaku, memasukkan anaknya ke SMA Negeri 1 Medan melalui jalur tersebut, lantaran sudah tidak ada lagi jalur lain. "Anak saya tidak bisa masuk SMA 1 Medan, karena NEM-nya rendah. Makanya saya daftarkan melalui jalur itu," ujarnya.
Yandrinal juga mengakui, anaknya masuk SMA Negeri 1 Medan melalui jalur rawan melanjutkan pendidikan. Menurutnya, hal tersebut tidaklah merugikan orang lain. Sebab, jalur tersebut tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh orang-orang yang berhak.
"Itu kan ada 30 orang kuotanya. Yang daftar hanya 10 orang. Makanya, saya tidak ada merugikan orang lain kok. Yang jelas saya sampaikan, saya tidak mengeluarkan uang sepersepun untuk memasukkan anak saya ke SMA N 1 Medan," ujarnya.
Yandrial tingggal di Perumahan Bumi Asri, Lingkungan VII, Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Helvetia, Kota Medan. Saat Tribun Medan mendatangai rumah Yandrial, Jumat (4/8), tampak deretan mobil mewah parkir di halaman. Ada mobil Jeep Wrangler Sahara 4-door dan satu unit mobil jenis 4WD, dan mobil jenis sedan bermerek BMW.
Menurut situs yang banyak mengulas mobil mewah, Arenaotomotif.com, Jeep Wrangler Sahara 4-door yang harganya Rp 1.115.000.000 per unit. Orang yang memiliki mobil jenis ini juga masih terbatas di Indonesia.
Kepala Lingkungan VIII, Asrul, mengatakan, deretan mobil mewah yang parkir tersebut belum semuanya.
"Banyak mobilnya. Bukan cuma itu," ujarnya di rumahnya Jumat (4/8). Menurut Asrul, Yandrial adalah pengusahan sukses yang bergerak dalam bidang event organizer.
Selain pengusaha sukses, Asrul bercerita, Yandrial juga adalah anak Amiruddin, yang menjabat Ketua DPRD Kota Medan di periode 2009-2014. Rumah yang ditempati Yandrial berlantai dua dan tergolong mewah. Pagar rumahnya dilapisi kayu. Dinding-dinding rumahnya dipenuhi lampu-lampu hias.
Asrul menambahkan, rumah tersebut sudah dua tahun ditempati Yandrial. Namun, ia kurang tahu apakah rumah tersebut milik Yandrial atau bukan. Asrul mengatakan, orang-orang yang tinggal di Kompleks Bumi Asri berkecukupan secara ekonomi. Tidak satu pun yang terdata menerima bantuan-bantuan untuk orang miskin di kompleks tersebut.
Ia juga mengatakan, hampir tidak pernah mengeluarkan surat miskin untuk warga yang tinggal di kompleks tersebut. "Di sini jarang ada minta surat begitu. Kemarin itu pun demi bantu anak Yandrial yang sudah aku anggap cucu sendiri," ujarnya.