TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun, Sodik Hery Purnomo, ramai dibicarakan di media sosial dalam dua pekan terakhir lantaran disebut menjadi simpatisan organisasi masyarakat Hizbut Tahir Indonesia (HTI).
Baca: Mengejutkan! Bukan Baju tapi Barang Inilah yang Ada di Koper Calon Jemaah Haji asal Madura
"Sudah dua pekan terakhir tersebar di medsos dan grup WhatsApp, ada sejumlah PNS di Kabupaten Madiun menjadi simpatisan HTI," kata tokoh agama Kabupaten Madiun Abdul Siroj saat dihubungi, Rabu (16/8/2017).
Pria yang akrab disapa Mbah Siran itu menyatakan tidak mengetahui dari mana sumber awal informasi tersebut. Hanya saja, dalam pesan viral itu disebut ada oknum PNS di Kabupaten Madiun yang menjadi simpatisan HTI.
Pesan viral itu berbentuk foto kertas yang di-foto copy. Di dalamnya tertulis sejumlah nama pengurus HTI di Kabupaten Madiun mulai dari Guru MAN Kecamatan Kebonsari, pengusaha, karyawan PT INKA, dan seorang pejabat di Kabupaten Madiun yakni Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun.
Terhadap temuan itu, ia meminta Pemkab Madiun segera mengklarifikasi mengenai kabar tersebut. Sebab, Pemerintah Pusat sudah menetapkan HTI sebagai ormas terlarang lantaran bertentangan dengan Pancasila.
"Kalau benar keberadaan Kadindik itu benar menjadi simpatisan HTI, ya harus dievaluasi," kata Siran.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun, Sodik Hery Purnomo, ketika dikonfirmasi membantah dirinya menjadi simpatisan HTI.
"Itu jelas fitnah. Kami enggak pernah terkait dengan HTI, enggak pernah berhubungan dengan HTI. Kita enggak tahu itu, sama sekali enggak benar," kata Sodik saat dikonfirmasi wartawan di Gedung DPRD Kabupaten Madiun, Rabu ( 16/8/2017).
Sodik menegaskan tidak pernah mengikuti kegiatan ataupun mempelajari detil mengenai HTI.
"Jadi menurut saya itu fitnah, kami enggak pernah mempelajari detil mengenai HTI, pengurus pengurus di Madiun saya juga tidak tahu seperti apa," kata Sodik.
Terhadap tudingan itu, Sodik tidak akan menggubris terkait informasi yang beredar dirinya menjadi simpatisan HTI. Hanya saja, bila ada yang menanyakan ia siap mengklarifikasi.
Bupati Madiun Muhtarom yang dikonfirmasi terpisah mengaku sudah mendengar informasi Kadindik disebut menjadi simpatisan HTI sejak bulan lalu. Ia pun sudah mengklarifikasi kepada Kadindik dan menegaskan informasi tersebut tidak benar.
"Sekitar sebulan yang lalu saya mendapatkan informasi tersebut. Disebut simpatisan, begitu saja. Kalau informasi seperti itu bisa dibuat siapa saja. Dan orang yang membuatnya pasti cemburu dengan posisi kepala dinas pendidikan," kata Muhtarom.
Ia meminta warga tidak resah lantaran pesan yang sementara viral itu tidak benar. Untuk itu, bila ada warga yang mengetahui kegiatan HTI di Kabupaten Madiun, segera menghubungi aparat keamanan.
Komandan Kodim 0803 Madiun, Letkol Inf Rachman Fikri mengatakan sudah memiliki data warga Kabupaten Madiun yang menjadi anggota maupun simpatisan HTI. Ia menyebut jumlahnya tidak mencapai seratus orang.
"Saya kira jumlahnya enggak sampai ratusan," katanya.
Mengenai beredarnya kabar adanya pejabat Kabupaten Madiun yang menjadi anggota dan simpatisan, Fikri meminta warga agar tidak berbuat anarkistis.
"Bagi yang sudah mengetahui saya minta untuk menghormati dan tidak melakukan anarkistis. Pembubaran kan tidak bisa dilakukan secara anakris," kata Fikri.
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Viral di Medsos Kadis Dindik Madiun Disebut Jadi Simpatisan HTI