Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Speedboat yang mengangkut 13 orang rombongan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, terdampar dan berhasil dievakuasi, Jumat (18/8/2017) sekitar pukul 01.00.
Rombongan bertolak dari Pulau Sebatik pada Kamis (17/8/2017) sekitar pukul 12.00 menuju ke Kota Tarakan, setelah mereka menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun ke-72 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di Pulau Sebatik yang diwarnai dengan pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Republik Indonesia (MURI).
Sebanyak 1.478 orang akan terlibat sebagai pengibar bendera untuk dicatat MURI sebagai Pasukan Pengibar Bendera terbanyak di Indonesia.
Kasubbag Humas Badan Keamanan Laut RI, Kapten Marinir Mardiono mengatakan, speedboat rombongan terdampar sekitar pukul 17.00 Wita.
Baca: Kisah Ninik Luh Ayu Sang Juru Masak, Dicegat Musuh hingga Diminta Mencampur Makanan dengan Racun
"Terkena hujan badai di tengah laut antara Pulau Baru dan Pulau Penyu. Saat itu speedboat dari Sungai Nyamuk, Sebatik ke Kota Tarakan," ujarnya.
Rombongan terdampar pada lokasi 3°51’60”10 N, 117°756’290”.
"Rombongan terdampar di Pulau Bunyu," ujarnya.
Adapun nama-nama rombongan yang terdaftar itu:
1. Febi
2. Nugroho
3. Adji
4. Dwi
5. Nita
6. Staf Rocan 2 orang
7. Adrian Tuswandi
8. Ferdaus
9. Refdi Iwan
10.Wina
11. Syamsul
12. Boby
Kibarkan Merah Putih di Perbatasan
Upacara bendera memperingat HUT ke-72 Kemerdekaan RI di dermaga pos perbatasan Sei Pancang, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan sukses mencatatkan Rekor Museum Indonesia (MURI), Rabu (17/8/2017).
Catatan rekor MURI ini berdasarkan dari 1.474 Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang ambil bagian dalam detik-detik pengibaran bendera tersebut.
Momen bersejarah bagi Indonesia bahkan dunia ini dilaksanakan orang-orang perbatasan RI-Malaysia diprakarsai komunitas pemuda pemudi Gebyar Aku Cinta Indonesia (GACI) Sebatik.
Baca: Lima Pemancing Terjebak di Pulau Celeng, Makanan Dikirimkan Lewat Seutas Tali