Mereka datang dari berbagai elemen masyarakat sipil maupun militer seperti pelajar SD, SMP, SMA, organisasi massa, anggota Polisi, TNI, PNS, guru, sukarelawan dan banyak lainnya.
Anggota Paskibra berada sepanjang dua jembatan dermaga yang panjangnya lebih dari 3 km.
Terdapat 76 tiang bendera dimana setiap tiang dihuni 30-50 Paskibra.
Bertindak sekalu Inspektur Upacara Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo. Mendes PDTT menyerahkan bendera Merah Putih kepada pengibar bendera yang berada di atas ponton.
Sebelumnya, Mendes PDTT Eko Putor menaiki kapal karet dari dermaga ke ponton yang posisinya di tengah perairan Indonesia.
Usai menyerahkan bendera, Eko kembali menuju ke dermaga pos perbatasan melanjutkan upacara bersama jajaran pejabat daerah, anggota DPRD serta sejumlah pejabat dari Jakarta.
Detik-detik pengibaran bendera Merah Putih menunggu instruksi dari pemimpin upacara.
Setelah ada perintah, serentak Paskibra di sepanjang jembatan dermaga dan ponton secara bersamaan membentangkan bendera dan menaikkannya hingga ujung tiang diiringi lagu Indonesia Raya.
Momen tersebut tidak mengalami kendala apapun hingga doa penutup.
Walau terik matahari menaungi selama upacara berlangsung, seluruh peserta antusias berada di dermaga untuk foto selfie dengan latar belakang deretan tiang bendera Merah Putih yang baru dikibarkan.
Usai upacara, Menteri Eko menyaksikan penyerahan piagam rekor Paskibra terbanyak dari Senior Manager MURI Awan Raharjo kepada Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid, Dandim Letkol Valian, Danlanal Letkol (L) Ary Aryono, Kapolres AKBP Jepri Yuniardi, Ketua DPRD H Dani serta Ketua Gebyar Aku Cinta Indonesia (GACI) Agus Salim.
"Peringatan kemerdekaan tahun ini komitmen saya merayakannya bukan di Jakarta, tapi di daerah. Tahun lalu di (Kabupaten) Belu perbatasan Timor Leste, tahun ini di Sebatik (Nunukan)," katanya.
Terkait hal tersebut Menteri Eko mengaku ingin menunjukkan hadirnya negara di tengah masyarakat yang tinggal di daerah tertinggal dan perbatasan.
Menurutnya, upaya membangkitkan semangat dan antusiasme masyarakat desa adalah hal paling penting, selain memberikan program dan biaya.