Ia pun mencari alternatif dokter lain melalui internet hingga menemukan informasi terkait Comprehensive Brain and Spine Center (CBSC) Surabaya setelah mencari selama 4 bulan.
“Ya saat selesai pemeriksaan dan diagnosa Trigeminal Neuralgia, sempat khawatir karena pengobatannya dengan pembedahan. Tapi kalau ingat rasa sakitnya akhirnya kami berani menjalaninya,” ungkapnya
Dari hasil pemeriksaan MRI, Spesialis Bedah CBSC, dr M Sofyanto mengungkapkan pasien menderita Trigeminal Neuralgia, yaitu perlengketan pembuluh darah dengan salah satu saraf di batang otak.
Gejala Trigeminal Neuralgia adalah nyeri yang luar biasa dan tidak tertahankan di satu sisi wajah, nyeri di bagian gigi, gusi, pipi, dan terkadang sampai mata dan dahi satu sisi.
“Rasa nyeri yang timbul bersifat mendadak dan singkat seperti disetrum, ditusuk, disilet, dan terasa panas. Bahkan penderita juga dapat merasakan nyeri apabila disentuh atau melakukan aktivitas harian seperti makan, minum, sikat gigi, membersihkan wajah, bahkan nyeri saat dicium,” jelasnya.
Trigeminal Neuralgia selama ini juga dikenal sebagai salah satu 'silent killer' yang menjadi penyebab depresi akibat nyeri dan apabila melampaui batas ambang kemampuan penderita bisa sampai nyaris bunuh diri.
Meski terlihat seperti nyeri biasa, lanjutnya, tetapi banyak masyarakat yang tidak memahami tentang sakitnya, karena minimnya informasi yang benar dan dipercaya, juga tidak tahu harus kemana berobat, bahkan sampai ke luar negeri pun mereka tidak menemukan penyembuhan.
“Ada 2 pasien yang saya tangani hampir bunuh diri karena tidak sanggup menahan rasa sakitnya,” ujarnya.