TRIBUNNEWS.COM, TEGAL - Seorang warga Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Andriansah (35), kaget mengetahui bahwa alamat agen biro perjalanan umrah First Travel Kota Tegal menggunakan alamat rumahnya.
Ia khawatir rumahnya menjadi sasaran kemarahan korban First Travel yang gagal berangkat.
"Saya sih merasa dirugikan lah. Karena tidak tahu apa- apa. Malahan alamat yang tercantum merupakan rumah saya," kata Andriansah, Selasa (5/9/2017).
Menurutnya, agen First Travel Kota Tegal itu menggunakan alamat palsu. Hal itu lantaran mencatut rumahnya yang tidak pernah dikontrakan untuk jasa perjalanan umrah itu.
Pria yang kesehariannya menjadi pengemudi ojek daring (online) itu membeberkan tiga tahun yang lalu rumahnya dikontrakan untuk usaha salon.
Selama satu setengah tahun dikontrakan. Setelah itu tidak dikontrak lagi.
"Dulu pernah (dikontrakan) waktu tahun 2014 untuk usaha salon. Setelah satu setengah tahun, yang ngontrak pulang ke Semarang karena sakit, dan selanjutnya aku tempatin. Tidak ada yang ngontrak lagi setelah itu," ungkapnya.
Ia merasa dirugikan dengan adanya pencatutan alamat tersebut.
Apalagi, kata dia, First Travel sedang tersandung masalah hukum dengan kasus penipuan terhadap ribuan calon jemaah umrah.
"Khawatir nanti berbuntut panjang. Berimbas kepada saya, misalnya berurusan dengan kepolisian gitu," imbuhnya.
Sementara, Kepala Seksi Haji dan Umrah Kementerian Agama Kota Tegal, Abdul Ghofir, menyatakan ada ratusan warga Kota Tegal yang menjadi korban First Travel.
Jumlah itu terhitung dari Maret 2017. Meskipun demikian, tidak ada kantor agen First Travel di Kota Tegal. "First Travel tidak memiliki kantor di Kota Tegal," tegasnya.