Sindhu mengaku mengetahui perbincangan Indria dalam kolom komentar yang diunggah Indria sebelum tewas. Namun, Ia mengaku tidak paham dengan maksud perbincangan tersebut.
"Saya enggak tahu. Saya enggak komentar kalau soal itu," ujar Sindhu.
Sindhu mengaku terakhir bertemu dengan Indria di Kantor Balai Diklat BNN, sepekan sebelum keberangkatan tugasnya ke Yogyakarta.
Ia tidak melihat ada kejanggalan terhadap kepribadian Indria selama bertugas di Diklat BNN.
Baca: Asyah Menyesal Abdul Malik Tak Ceraikan Indria Sampai Akhirnya Terjadi Pembunuhan
Indria pun tidak pernah bercerita tentang masalah internal rumah tangga kepada rekan maupun atasan.
Oleh karena itu, rekan dan atasan menilai tidak ada masalah di dalam rumah tangga Indria.
Oleh karena itu, Sindhu secara pribadi kaget atas kejadian yang menimpa Indria.
Pribadi Menyenangkan
Hasil penyidikan sementara Polres Bogor, diduga kuat motif pembunuhan terhadap Indria Kameswari oleh suaminya adalah masalah keributan atau cekcok di dalam rumah tangga.
Seiring ditangkapnya AM di Batam, Kepri, keluarga masing-masing saling memberi pembelaan untuk Indria dan Muhammad Akbar.
Bahkan, kakak Akbar, Siti Nuraeni, menyerahkan rekaman kepada polisi berisi keributan diduga Indria dan Akbar yang terjadi pada Februari 2017 lalu.
Dalam rekaman suara tersebut, diduga Indria melontarkan cacian dan pukulan kepada suaminya saat menagih mobil dan rumah mewah.
Dari rekaman tersebut Indria terkesan sebagai sosok istri cantik dan antagonis, yakni temperamental yang menuntut materi dari suami.
Sidhu mengatakan, sosok Indria dikenal supel dan ramah. Sejak bergabung dengan Balai Diklat BNN di Lido, Bogor, Jabar, Oktober 2016 lalu, Indria telah memiliki suami Akbar.
Sebelum bertugas di Balai Diklat Lido, Bogor, Indria merupakan pegawai BNN Kabupaten Garut, Jabar.