Namun, upaya itu gagal karena pihak kepolisian tidak memperoleh data keberangakatan penumpang berinisial MA tersebut.
"Karena pada saat itu yang bersangkutan menggunakan KTP kakaknya berinisial MT karena memang dari perawakan agak mirip, kemudian juga KTP tersebut kami temukan pada saat melakukan penangkapan di Batam jadi sinkron antara penerbangan di Halim dan KTP yang temukan di Batam," tuturnya.
Dari hasil rekaman CCTV, Mochamad Akbar terlihat berjalan dengan seorang lelaki yang belum diketahui secara pasti identitasnya hingga saat ini.
"Kami baru mendapatkan hasil rekaman CCTV dan tiga butir peluru yang ditemukan di tas pada saat pemeriksaan pakai X-Ray di bandara," kata dia.
Baca: Tersangka Pembunuh PNS Cantik Diduga Depresi, Saat Ditangkap Tak Mengakui Namanya
AKP Bimantoro melanjutkan, setibanya di Batam, Mochamad Akbar kemudian dijemput keluarganya yang tingga disana kemudian tinggal disalah satu rumah kerabatnya di Batam yang menjadi tempat persembunyiannya.
Saat didatangi polisi dirumah kerabat MA di Batam, tersangka tidak mengakui jika dirinya bernama MA yang selama ini dicari polisi.
"Pemeriksaan sementara tersangka mengakui menembak istrinya pakai senjata api, tapi saat ini barang bukti senjata api itu masih dalam pencarian," ucapnya.
Berita ini sudah dimuat di Tribunnewsbogor.com dengan judul: Kronologi Pelarian MA Usai Membunuh PNS Cantik BNN, Sempat Diinterogasi di Bandara Karena Benda Ini