Proses pencarian korban hilang terus dilakukan dengan melibatkan aparat kepolisian, TNI, SAR, dan para pekerja.
Namun hingga sore kemarin korban belum ditemukan. Sedangkan mobil Ford Everest yang terseret arus sekitar 10 meter berhasil dievakuasi dengan menggunakan alat berat.
Sekretaris Satgas SAR Aceh Utara Hasbullah Ali kepada Serambi menyebutkan, pihaknya mendapat informasi sekira pukul 13.00 WIB dan tiba di lokasi pukul 15.00 WIB.
"Pencarian melibatkan 32 petugas termasuk dari Basarnas, Satgas SAR Aceh Utara, relawan RAPI, dan tim BPBD," ujar Hasbullah.
Saat magrib, pencarian dihentikan karena selain arus deras juga kesulitan penyelaman pada malam hari. Pencarian akan dilanjutkan hari ini, Kamis (14/9/2017) dengan menambah jumlah anggota tim.
Di kalangan relawan yang melakukan pencarian sempat merebak informasi bahwa korban terseret arus adalah anggota RAPI asal Kota Banda Aceh.
Informasi ini berkembang karena di kaca belakang mobil Ford Everest tersebut tertempel logo RAPI lengkap dengan callsign (nama panggilan) JZ01BPC.
Baca: Kuasa Hukum Sebut Dana First Travel Banyak yang Bocor
Ketua RAPI Aceh, Nasir Nurdin/JZ01BNN memastikan kepada relawannya di lapangan bahwa korban yang bernama Abdullah Kamal bukan anggota RAPI meski menggunakan mobil berlogo dan callsign RAPI.
Menurut penelusuran Ketua RAPI Aceh, mobil Ford Everest BL 717 IM tersebut sebelumnya memang milik anggota RAPI bernama Munshulul Amanah dengan callsign JZ01BCP sebagaimana tertempel di kaca belakang.
Namun, Munshulul Amanah telah menjual mobil tersebut kepada staf PT Global yang selanjutnya disewakan kepada tim konsultan dari PT Brantas hingga terjadi musibah.
"Mohon maaf karena sampai mobil itu beralih tangan, logo dan callsign RAPI belum dibuka," kata Nasir mengutip penjelasan Munshulul Amanah. (jaf)