TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Setelah terdengar suara tembakan senjata api, Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Anton Widodo langsung memerintahkan personilnya untuk memblokir area kantor pemkab setempat.
Semua mobil, kecuali sepeda motor, dilarang keluar atau masuk.
Puluhan polisi dari berbagai fungsi melakukan penyisiran terhadap setiap mobil yang terparkir di area pemkab.
Terlebih mobil yang berada di area parkir selatan, depan gedung Unit Layanan Pengadaan (ULP).
Suasana kembali mencekam ketika sebuah Toyota Kijang berwarna biru tiba-tiba melintas mendekat ke area gedung ULP.
Kontan saja, puluhan polisi berpakaian preman yang menyebar di sudut-sudut pemkab berlari menuju mobil tersebut.
Dua orang memakai sarung langsung diminta keluar dari dalam mobil. Tubuh keduanya langsung digeledah. Termasuk semua sudut mobil. Namun polisi tidak menemukan senjata tajam.
"Ada perlu apa lewat sini, keluar dari mobil," bentak polisi berpakaian preman.
Penggeledahan terhadap mobil Kijang itu setelah sekitar 30 menit sebelumnya, polisi memeriksa semua mobil dan warga yang ada di area parkir selatan.
Belakangan diketahui, suara letupan itu merupakan tembakan peringatan dari pistol polisi yang berjaga di dekat Gedung ULP Pemkab Bangkalan.
Suara tembakan peringatan dari aparat kepolisian itu membuat para PNS dan warga panik.
Saat itu, di gedung ULP tengah dilakukan proses pembuktian verifikasi terkait pengadaan proyek peningkatan jalan senilai Rp 5,8 miliar.
Hingga kini belum diketahui apa yang sebenarnya terjadi. Namun reporter Surya di lapangan, sedang berusaha untuk menggali informasi tersebut.