"Sekarang kami laporkan karena semakin banyak titik (yang dirusak). Kami takut sabotase menyebabkan terganggunya pelayanan masyarakat dan perekonomian di Semarang," papar Priyo.
Mengapa yang terganggu pelayanan masyarakat dan perekonomian?
Priyo menyatakan para pelanggan atau pengguna jasa internet yang memakai fiber optik itu beragam.
Mulai dari rumah tangga, usaha kecil dan menengah, perusahaan, instansi hingga sektor perbankan.
"Perlu kami sampaikan, kabel (fiber optik) tidak ada yang hilang. Kabel tersebut dipotong sebagian agar jaringan komunikasi terputus. Oleh karena itu, kami melaporkan hal tersebut ke Polrestabes Semarang," imbuhnya.
Kerugian materiil yang dialami para pengguna jasa ini tak seberapa dibandingkan hilangnya kepercayaan dari pelanggan.
Pasalnya, akan banyak pelanggan yang mengurungkan perpanjangan kontrak kerja sama akibat jaringan internet tidak terkoneksi.
"Ketika sudah tiba waktu memperpanjang, kontrak justru diurungkan. Sabotase ini berimplikasi ke mana-mana," jelasnya. (*)