Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Tumpukan bantalan rel kereta api terlihat di Stasiun Kereta Api Tuntang, Kabupaten Semarang, Kamis (5/10/2017).
Bantalan rel itu terbuat dari beton dan bertuliskan "2014" juga tampak tumpukan besi bertuliskan "Pindad" yang dibiarkan tergeletak.
"Itu ada yang ditumpuk di sana (dekat stasiun) tapi ada yang ditaruh dekat sungai. Kami khawatir kalau dibiarkan bisa jatuh ke sungai," kata petugas kebersihan Stasiun Tuntang, Edi Marino (41).
Menurut dia, tumpukan bantalan rel ini sedianya digunakan dalam proyek reaktivasi jalur kereta api (KA) dari Stasiun Tuntang ke Stasiun Kedungjati, Grobogan.
Namun, sudah lama aktivitas reaktivasi jalur kereta jurusan Ambarawa-Kedungjati itu berhenti.
Baca: Enam Pasangan Mesum Terjaring Operasi Tempat Kos di Grobogan, Ada yang Masih Telanjang
"Dulu saat pembangunan ruang untuk lokomotif diesel di Stasiun Tuntang ini, saya ikut membangun," imbuhnya.
Seorang warga Tuntang, Cahyono (40), berharap proyek ini diteruskan sehingga memudahkan jalur transportasi dari Jakarta-Ambarawa dan sebaliknya.
"Kami jelas berharap agar pembangunan dilanjutkan kembali. Harapan kami setelah jalur ini jadi, kami bisa naik kereta dari Ambarawa ke Jakarta dan sebaliknya, tidak perlu ke Semarang dulu," papar Cahyono.