Laporan Wartawan Tribun Jateng, Ponco Wiyono
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kecelakaan akibat jet blast di apron Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang menyebabkan seorang korban luka berat.
Total ada sembilan orang yang menjadi korban dalam musibah ini (semula ada delapan korban), Senin (9/10/2017).
Mereka merupakan penumpang pesawat dan pegawai Bandara Ahmad Yani.
Baca: Dua Siswi di Pekalongan Kepergok Pesta Miras Bersama Empat Rekannya
Korban yang mengalami luka berat adalah petugas ground handling Kokapura.
"Kami segera mengevakuasi korban dibantu petugas KKP. Semua dibawa ke Rumah Sakit Columbia Asia Kalibanteng," ungkap General Manager Angkasa Pura I Ahmad Yani, Kol Cpn Maryanto, kepada Tribunjateng.com.
Dia menyatakan jika terbukti bersalah dalam kecelakaan itu, maskapai Garuda Indonesia akan diberi teguran.
"Kami akan lakukan evaluasi dulu, kemudian membuat laporan tertulis," jelasnya.
Baca: Mencabuli Anak-Anak, WNA Singapura Ditangkap di Kawasan Nongsa
Menurut Maryanto, ada ketentuan yang mengharuskan pilot tidak melakukan open power selama di apron agar tidak terjadi jet blast atau semburan dari mesin.
"Langkah maksimal yang bisa kami lakukan terhadap maskapai terkait adalah teguran. Mengenai sanksi merupakan urusan internal maskapai," tuturnya.
Maryanto berharap, seluruh korban tertangani secara baik.
Insiden ini terjadi saat jet blast atau semburan mesin dari Garuda Indonesia nomor GA 365 menyebabkan jatuhnya tangga pesawat Batik Air yang berada di area parkir 3, sekitar pukul 15.47.
Tangga yang terhempas jatuh menyebabkan beberapa penumpang Batik Air dan pegawai Bandara Ahmad Yani mengalami luka-luka.
Pesawat Garuda itu tiba di Ahmad Yani dari Bandara Internasional Juanda Surabaya. (*)