TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing menilai keputusan PDI Perjuangan sangat tepat saat mengusung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas dalam Pilkada Jawa Timur 2018 mendatang.
Bukan itu saja, Emrus Sihombing melihat duet maut Gus Ipul dan Azwar Anas diusung oleh dua partai politik yang besar memiliki basis massa di Jawa Timur, yakni PDI Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Belum lagi, Gus Ipul yang merupakan Wakil Gubernur Jatim periode sedang berjalan dan Azwar Anas merupakan Bupati Banyuwangi, pasti mempunyai basis massa yang besar.
Baca: Pria 29 Tahun Cabuli 3 Anak di Bawah Umur di Kamar Kontrakan
"Karena itu, pasangan Gus Ipul dan Mas Anas ini punya peluang besar untuk memenangkan Pilkada Jatim ini," ujar Emrus Sihombing, Minggu (15/10/2017).
Apalagi ia yakin, Pilkada Jatim 2018 mendatang akan menjadi batu loncatan bagi PDI Perjuangan dan PKB menatap Pilpres 2019 mendatang.
Karena ia yakin PDI Perjuangan ingin kembali menorehkan tintas emas dalam Pilpres 2019 mendatang.
Untuk itu baik PDI Perjuangan dan PKB akan sekuat tenaga memenangkan pertarungan di Jatim sebagai lumbung suara termasuk terbesar untuk Pemilu 2019 mendatang.
"Mas Ipul dan Mas Anas adalah pilihan yang tepat, yang sangat baik dilakukan PDI Perjuangan. Saya yakin betul PDI Perjuangan sudah melakukan kalkulasi politik, meskipun Gus Ipul bukan kader PDI Perjuangan," jelasnya.
Meskipun memang diakuinya, Khofifah Indar Parawansa, yang kini masih menjabat Menteri Sosial masih menjadi pesaing Gus Ipul terberat dalam Pilkada Jatim mendatang.
"Hanya saja, keuntungan Gus Ipul, dia sekarang sudah punya wakil. Sedangkan Khofifah belum," ucapnya.
Saat ini, Gus Ipul-Azwar Anas dengan PDI Perjuangan fokus untuk memenangkan Pilkada Jatim terlebih dahulu, belum membahas Pilpres 2019.
"Kita ngurus (Pilkada) 2018 dulu ya. Satu-satulah," ujar Gus Ipul.
Namun ia memastikan bahwa saat ini dirinya sudah menjadi bagian dari PDI-P dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dua partai politik yang telah secara resmi mendukungnya dalam Pilkada Jatim.
Oleh sebab itu, persoalan dirinya mendukung Jokowi atau tidak dalam Pilpres 2019, bakal dibahas seiring waktu berjalan.
"Yang jelas kita sudah menjadi satu bagian dengan PDI Perjuangan, dengan PKB dan juga partai koalisi yang lain. Jadi sambil jalan kita bicara itu," ujar Gus Ipul.
Pilkada Jatim 2018 akan menjadi momentum ketiga pertarungan politik 2 tokoh Nahdlatul Ulama, Gus Ipul dan Khofifah Indar Parawansa, yang kini masih menjabat Menteri Sosial. Pada Pilkada Jatim 2008 dan 2014, keduanya juga bertarung. Saat itu Gus Ipul menjadi wakil Soekarwo. Di 2 kali pilkada tersebut, Khofifah kalah.
Pada pilkada tahun depan, Khofifah akan kembali maju. Sampai saat ini, ada dua partai yang sudah menyatakan mendukung menteri sosial itu, yakni Partai Golkar dan Partai Nasdem. Sementara Gus Ipul, selain diusung PDI Perjuangan, juga diusung PKB.