News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jasad Encep Saepudin Tergeletak di Selokan, Tubuhnya Dipenuhi Sampah

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jasad laki-laki ditemukan di selokan di Desa Jambu Luwuk, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, damanhuri

TRIBUNNEWS.COM, CIAWI - Warga Desa Jambu Luwuk, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor dibuat geger dengan sosok lelaki yang tergeletak di selokan, Kamis (19/10/2017).

Saat ditemukan jasad pria tersebut sudah membengkak dan dipenuhi dengan sampah yang tersangkut di tubuhnya.

Belakangan pria tersebut diketahui bernama Encep Saifudin (48) warga Kampung Cukanggaleh 2, RT 1/4 Desa Jambu Luwuk, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

"Korban terjatuh ke parit saat sedang bekerja, tapi tidak ada yang tahu saat ia jatuh," kata Abdul Rojak, warga Ciawi kepada TribunnewsBogor.com.

Baca: Jenglot yang Bikin Heboh Warga akan Dilarung ke Pantai Kenjeran

Encep Saepudin, pria yang ditemukan tewas di selokan di wilayah Desa Jambu Luwuk, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor rupanya sedang sakit.

Bahkan, Iis Siti Aisah, istri almarhum sempat kebingungan saat mencari suaminya tidak ada di ladang tempatnya bertani.

Kapolsek Ciawi, Kompol Muhtarom mengatakan, saat ini jasad korban sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk dimakamkan.

Berdasarkan keterangan istri korban, suaminya sudah seminggu mengalami sakit maag kronis dan sakit di bagian kepala.

Namun saat siang kemarin istri korban menjemput suaminya di sawah tetapi tidak ada.

"Saat akan kembali pulang ada warga yang memberitahukan melihat korban sudah berada di pinggir solokan dalam keadaan meninggal dunia," terang Kapolsek.

Aparat kepolisian pun sempat membawa korban RSUD Ciawi untuk dilakukan pemeriksaan.

"Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi, sehingga jasadnya kemudian dibawa pulang untuk dimakamkan," ujar dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini