Tidak hanya itu, patung kertas garuda raksasa juga ramai dijadikan objek untuk berswafoto.
"Persiapan untuk menggelar sedekah bumi ini sudah kami lakukan sejak tiga bulan. Kami mulai melakukan sosialisasi dan juga persiapan bersama warga untuk membuat property pawai," ucapnya.
Namun, yang terpenting dari ajang ini, menurut Agung adalah upaya untuk mengguyubkan warga.
Sebagaimana sehari-hari warga sibuk dengan kegiatan yang berbeda-beda, namun dalam momen ini, mereka diajak untuk berkegiatan di satu ajang yang sama.
Baca: Peran Dukun di Balik Pengungkapan Kasus Bom Bali 15 Tahun Lalu
"Dengan guyub, maka warga kampung akan sama-sama rukun. Itu goal dari kegiatan kampung ini," kata dia.
Salah satu peserta pawai, Supriyono, mengaku antusias dengan sedekah bumi ini.
Dengan berkostum Pangeran Diponegoro, ia menduplikat penampilan dan gaya pahlawan tersebut. Termasuk dengan udeng yang dibuat dari kain sorban.
"Dengan dibantu dari warga yang pandai di bidang teatrikal, ini sengaja pakai kostum Pangeran Diponegoro. Mulai bajunya yang serba putih, udeng dan juga tongkat," kata Supriyono.
Menurutnya momen ini selalu ditunggu untuk menjadi kegiatan bersama warga kampung. (Surya/Fatimatuz Zahroh)