News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dinas Pendidikan Trenggalek Panggil Orangtua Bocah SD yang Terekam Mengisap Rokok Elektrik

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Heboh bocah SD di Trenggalek mengisap rokok elektrik alias vape.

TRIBUNNEWS.COM, TRENGGALEK - Sejumlah bocah dengan seragam Sekolah Dasar (SD) terlihat berebut menggunakan rokok elektrik.

Mereka berada di celah sempit, seperti di antara dua bangunan.

Ada sekitar tujuh anak. Mereka saling berebut untuk menggunakan sebuah rokok elektrik berwarna cokelat.

Sementara seorang anak memegang telepon pintar, dan merekam aksi mereka.

Satu per satu mereka mengisap rokok elektrik itu, dan menyemburkan asap yang tebal.

Tak lupa aksi itu sengaja diarahkan ke kamera telepon pintar yang merekam.

Baca: Jejak Gembong Bom Bali: Hidup Dr Azhari Berakhir di Tangan Tim Walet Hitam

Sesekali celotehan menyelingi aksi unjuk kebolehan memainkan asap ini.

"Coba keluar dari telinga bisa tidak?" ucap seorang anak dalam Bahasa Jawa.

Dari rekaman berdurasi satu menit 30 detik ini diketahui, para pelaku berasal dari salah satu SD Negeri di Trenggalek.

Dari badge yang berada di lengan kanan, mereka diketahui masih kelas 5.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Trenggalek, Kusprigianto mengakui ada siswa SD negeri di wilayahnya yang yang menghisap rokok elektrik tersebut.

Baca: Pengusaha Tambang Diminta Pejabat Setor Rp 700 Juta Urus Izin Eksplorasi

"Aksi tersebut dilakukan saat jam istirahat. Vape (rokok elektrik) yang dipakai milik kakak salah satu anak," kata Kusprigianto, Senin (23/10/2017).

Pihaknya sudah memanggil pihak orang tua siswa yang terlibat.

Ke depan diharapkan aksi serupa tidak terulang lagi.

Kepala sekolah bersangkutan juga sudah dipanggil dan diberikan peringatan.

"Saya sudah panggil kepala sekolah dan akan ada evaluasi," tambah Kusprigianto.

Baca: Tak Ada yang Menduga Gusti Komang Akhirnya Meninggal Setelah Kejang-kejang di Sawah

Temuan video yang sempat viral ini ditindaklanjuti dengan menggelar razia ke SD dan SMP.

Selain untuk mencari barang bawaan yang dinilai kurang pantas, razia juga ditujukan untuk telepon pintar.

"Ke depan jangan lagi ada anak yang membawa HP android. Kalau butuh menghubungi orang tua, bisa lewat sekolah. Atau HP yang hanya bisa SMS dan telepon saja," kata Kusprigianto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini