TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Rizieq Shihab belum juga kembali ke tanah air senam bulan lamanya setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pornografi di situs 'baladacintarizieq'.
Rizieq Shihab yang sudah sekitar enam bulan berada di Arab Saudi, tak juga kunjung pulang.
Namun ada yang berbeda pada acara Tablig Akbar di Lapangan Merdeka (Kerkof), Garut Kota.
Acara tersebut awalnya mendapat penolakan dari Pengurus Cabang Nadlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut terhadap Ustaz Bachtiar Nasir dan KH Ahmad Shabri Lubis.
Baca: Ini 6 Fakta Seputar Kasus Pasangan Lesbian yang Gegerkan Batam
Penolakan pengurus PCNU dituangkan dalam surat yang diberikan ke DKM Masjid Agung Garut.
Wakil Sekretaris PCNU Garut, Aceng Hilman Umar Basori membenarkan jika pihaknya memberikan surat penolakan PCNU dikirim kepada DKM Masjid Agung Garut.
Pihaknya sama sekali tak melarang tabligh akbar yang akan dilaksanakan.
"Yang kami tolak itu pengisi acaranya. Kami tegaskan jika kami tak menolak pengajiannya. Dulu ada Aa Gym dakwah di Masjid Agung saja kami dukung," ujar Aceng Hilman.
Penolakan kehadiran Bachtiar Nasir, menurutnya sudah berdasarkan kajian yang dilakukan PCNU Garut.
Ada beberapa faktor sehingga PCNU Garut menolak kehadiran Ustaz Bachtiar Nasir.
Pertama dari judul tabligh akbar yang dinilai tak sesuai dengan wilayah Garut.
"Judulnya saja Garut Bumi Islam. Kalau seperti itu yang di luar Islam tidak boleh tinggal di Garut? Bukannya kami tak setuju, tapi ada prinsip di Islam yang toleran, seimbang, dan menyayangi seluruh umat," ucapnya.
Selain itu, Aceng Hilman menyebut jika dalam spanduk acara di atas bendera merah putih terdapat bendera yang biasa digunakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).