Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Pemerintah Provinsi Jateng telah membuat skema khusus untuk memudahkan pelaku usaha mikro agar dapat memperoleh akses permodalan.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengakui saat ini permodalan masih menjadi kendala pelaku usaha khususnya di segmen mikro kecil.
"Suku bunga tinggi, syaratnya sulit, jaminan tidak punya, sehingga harus ada skema khusus untuk diarahkan agar menyentuh mereka (pelaku usaha mikro-red)," ujar Ganjar di sela sambutannya dalam Indonesia International Microfinance Forum (IIMF), di Gedung AH Nasution, Akmil Magelang, Sabtu (18/11/2017).
Ganjar menjelaskan, pembiayaan yang langsung menyasar kepada masyarakat kecil merupakan strategi dalam penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah.
Satu di antaranya sudah dilakukan BPD Grobogan yang membuat program kredit jamban karena banyak masyarakat miskin belum memilikinya.
"Grobogan sudah, Klaten sudah. Ini bisa ditiru BPD yang lainnya. Lalu seberapa besar ini dapat mengurangi angka kemiskinan," ia menambahkan.
Ganjar menambahkan, alasan Bank Jateng mengeluarkan produk mitra Jateng 25 pun satu di antaranya untuk mengentaskan kemiskinan di Jateng.
Sehingga tidak ada, pelaku usaha mikro atau masyarakat kecil yang ketergantungan kepada rentenir.
"Untuk bisa cepat mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah, saya juga ingin membuat gerakan suku bunga rendah, dan Jateng ini menjadi contoh," kata dia.
Satu di antara debitur yang mendapatkan pinjaman tanpa agunan yang diserahkan saat pelaksanaan IIMF 2017 itu adalah Bambang Triyantono warga Rejo Utara, Magelang Tengah, Kota Magelang.
Bambang sangat terbantu dengan adanya produk Mitra Jateng 25 itu karena tidak perlu menyerahkan agunan ke bank.
"Memang pinjaman ini sangat membantu saya yang sudah selama delapan tahun ini usaha stiker," jelas Bambang.
Menurut dia, selama ini sangat sulit mengakses permodalan karena usahanya tersebut bukanlah usaha skala besar.
Namun karena adanya produk mitra jateng 25 dari Bank Jateng ini, membuatnya bisa memiliki pinjaman sebesar Rp 10 juta.
"Usaha saya ini, usaha kecil. Walaupun mengajukan Rp 15 juta, dan yang disetujui hanya Rp 10 juta, tapi sudah sangat membantu," ujar dia.
Bambang tak merasa keberatan dengan suku bunga bank yang diniai masih sangat terjangkau dibandingkan bank lainnya.
"Bunganya kalau tidak salah 7 persen ya. Lebih murah daripada bank lainnya," ucap Bambang.