Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Seorang mantan sekretaris manajer di salah satu perusahaan tambang batu bara, melakukan penipuan dengan total kerugian mencapai Rp 1,3 miliar hanya untuk membayar utang-utangnya.
Aksi penipuan tersebut dilakukan pelaku pada 8 Agustus silam, korbanya seorang pengusaha yang bergerak di bidang alat berat.
Saat itu, korbannya tengah membutuhkan 14 sparepart alat berat, pelaku pun melakukan tipu muslihatnya dengan membuat Purchase Order (PO) fiktif.
Karena pelaku mengaku masih menjabat sebagai sekretaris manajer, korbannya pun mempercayai apa yang dikatakan pelaku, lalu mentransfer uang yang dimaksud kepada perusahaan penyedia alat berat.
Baca: Cerita Korban Penyanderaan: Tak Boleh Lagi Berkeliaran Mulai Jam 6 Sore, Listrik pun Dimatikan
"Setelah mendapatkan laporan itu, langsung kita lakukan penyelidikan dan amankan pelaku, pada Kamis (23/11/2017) kemarin," ucap Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Sudarsono, Jumat (24/11/2017).
Kanit Eksus, AKP Nono Sumarna menambahkan, setelah memeriksa saksi-saksi yang merupakan pihak perusahaan penyedia alat-alat berat, serta bekas perusahaan tempat pelaku bekerja, semuanya menyangkal telah menerima order alat berat dari pelaku.
"Jadi, aliran uang diterimanya untuk keperluan bayar utangnya. Dan agar bisa meluasi utangnya, dia membuat PO fiktif. Saat beraksi, dia (pelaku) mengaku sebagai karyawan perusahaan tambang itu, padahal sudah tidak lagi," tuturnya.
Selain mengamankan pelaku, kepolisian juga mengamankan barang bukti berupa selembar PO fiktif dan rekening koran bukti transfer.
Baca: Air Mata Deisti Tak Lagi Terbendung Kala Menjenguk Setya Novanto di Tahanan
Akibat perbuatannya, pelaku dijerat pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman kurungan 4 tahun penjara.