TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Debus sejatinya merupakan kesenian bela diri yang berasal dari daerah Banten, Jawa Barat.
Dalam kesenian Debus, mempertunjukkan kemampuan di atas rata-rata normal manusia lainnya, seperti: kebal terhadap senjata tajam atau api, dan air air keras lainnya.
Baca: Lihat Video Siswa dan Siswi Berpelukan di Depan Kelas, Warganet: Korban Sinetron
Terdapat cerita lain, saat 7 orang menjalani perawatan di RS Mitra Husada yang kedua tangannya melepuh akibat belajar kekebalan.
Dilansir dari Warta Kota Kamis (30/11/2017), diantara ke-7 korban, salah satunya Syahroni (36).
Syahroni mengaku telapak tangannya sengaja disiram air keras.
Penyiram air keras dilakukan oleh maha gurunya yakni Didi.
Baca: Mau Beli Mie Instan ke Warung, Siswi SMP Ini Malah Dicabuli Kerabatnya di Bangunan Bekas Kebakaran
Ia bersama 6 rekan lainnya menuntut ilmu debus di Padepokan yang terletak di Kampung Rawa Kopi, Desa Gaga, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.
Sebelumnya, Syahroni dan rekan-rekannya menjalani sebuah ritual.
"Kami awalnya diminta bacaan-bacaan doa untuk memperlancar ilmu kebal," ucapnya.
Sang maha guru meminta murid-muridnya mengirimkan doa kepada almarhum yang sudah wafat dan melantunkan zikir ke Tuhan Yang Maha Esa.
Tak sampai di situ, SyahronI juga mengaku disuruh mandi kembang malam-malam dan berendam.
Misi para murid dari Ustaz Didi ini menuai sukses dalam tahapan pertama. Mereka dapat berhasil bertahan direndam dalam suhu air yang dingin.
"Syukurnya, di awal-awal berhasil," jelasnya.
Bahkan Syahroni mengaku sempat diberikan ilmu kanuragan. Dirinya dapat menangkis sabetan senjata tajam.
Di tahap yang kesembilan inilah mereka harus membuktikan benar-benar kebal dengan cara disiram air keras.
Namun, sayangnya para murid dari Uztad Didi ini gagal dalam tahapan tersebut.
Setelah membaca doa, mereka disiram dengan air keras untuk menguji ilmu kebalnya itu.
"Kami dikucurin air keras enggak kerasa apa - apa. Setelah dicuci dengan air biasa, mulai terasa panas dan melepuh," bebernya.
Rasa sakit akibat air keras baru dirasakan sekitar satu jam setelah mencuci tangan di air keras.
Korban kemudian segera dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Husada Tangerang oleh warga sekitar.
Setelah kejadian tersebut, polisi lantas mengejar guru ilmu kebal atau debus tersebut berdasar ciri-ciri yang diungkap para korban.
Pelaku diketahui bernama Didi, usia 30 tahun.
Lelaki berusia 30 tahun tersebut sudah selama sepekan menjadi buronan polisi. (*)