Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yasmine Aulia
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sabtu (2/12/2017) sekitar pukul 04.00 WIB, warga Jalan Sleko RT 6 RW 11, Bandarharjo, Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah, dibangunkan suara bergemuruh.
Suara itu ternyata berasal dari runtuhnya gedung tua bekas kantor PT Gas Elpiji.
Warga setempat lazim menyebutnya gedung Syahbandar.
"Sroooookk...Mbrum...Sroook...Saya dengar seperti suara material dijatuhkan secara bersamaan pagi itu," ujar Muhammad Ran, penjaga musala yang saat itu telah terjaga.
Reruntuhan bangunan tua tersebut menimpa rumah yang dihuni Suparti (60) dan Toti (10), cucu Suparti.
Baca: Perempuan Lansia Tewas Tertimpa Material Gedung Tua
"Beruntung Toti langsung lari menyelamatkan diri saat itu. Tapi neneknya tidak sempat lari, sudah tertimpa reruntuhan," ujar Nana, putri almarhumah Suparti.
Setelah kejadian tersebut, Nana langsung menelepon ketua RT 6 meminta bantuan.
"Langsung kami bersama warga berusaha mencari Suparti di bawah reruntuhan bangunan," ujar Lipiarso, ketua RT setempat.
Tak lama kemudian polisi tiba di lokasi sekitar pukul 04.30 WIB.
Baca: Curhat Novanto di Tahanan: Obat Tak Seperti yang Biasa Dikonsumsi, Makanan Tak Cukup Gizi
Pencarian Suparti dilanjutkan dengan bantuan petugas.
Hampir satu jam mencari, akhirnya jasad Suparti ditemukan dalam posisi duduk tertimbun puing-puing bangunan.
Saat ini, jasadnya telah disemayamkan di rumah duka yang terletak sekitar lima meter dari lokasi reruntuhan gedung Syahbandar.
Baca: Kapal Patroli KRI Sibarau 847 Tenggelam di Perairan Selat Malaka
Jenazah Suparti akan dikebumikan pukul 13.00 di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pancang, Semarang.