Laporan Wartawan Tribunsumsel.com Farlin Addian
TRIBUNNEWS.COM, MURARATA - Adanya kabar kejadian Nopi Elviana alias Evi (34) warga Desa Lubuk Rumbai, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara yang diduga diterkam hewan buas, Kamis (7/12/2017) sekitar pukul 7.00 WIB menjadi peringatan warga.
Sumroy (35) warga setempat selama ini tidak pernah ada kejadian warga diganggu hewan buas jenis beruang apalagi sampai diterkam.
Kemungkinan keberadaan beruang itu disinyalir karena dampak dari pembebasan lahan baru oleh pihak perusahaan sawit.
Karena merasa habitat mereka terganggu dan tidak aman, sehingga berlarian bahkan masuk kekebun karet warga.
"Mungkin bukan beruang itu saja yang bahkan ada binatang buas lain," katanya, Kamis.
Baca: Berburu Boneka Beruang di Akhir Tahun dengan Harga Diskon
Dijelaskannya, selama ini warga sudah 20 tahun lebih menyadap karet di Dusun Petaling, Desa Simpang Nibung, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Muratara.
"Kalau seperti ini terus kami was-was untuk menyadap karet karena kalau kita lengah bisa diterkam beruang juga, apalagi beruang itu masih berkeliaran di kebun," ungkapnya.
Diberitakan, korban bersama suaminya Adi Asgara (36) sedang menyadap di kebun karet milik Herman di Dusun Petaling, Desa Simpang Nibung, Kecamatan Rawas Ulu.
Akibatnya korban mengalami luka dibagian wajah yang menyebabkan patah hidung bahkan hilang diduga digigit beruang tersebut, selain itu lukas cakar dibagian bahu kirinya.
Menurut Ahli Bedah, Rmah Sakit Daerah Rupit Kabupaten Muratara, Dr Mairizal Alwy mengatakan pihaknya tidak bisa memastikan bahwa korban diterkam beruang yang jelas hewan buas.
Pasalnya, dari hasil penanganan dibilang luka akibat benda tajam bukan karena melihat lukanya tidak teratur dibagian wajah korban bahkan tulang hidung hancur.
Selain itu, ada luka sebanyak 7 goresan bekas cakar dibagian bahu sebelah kiri.