Hal ini diharapkan menjadi momen untuk lebih mengenalkan musik keroncong ke generasi muda.
Soal tema yang dipilih, yakni Gotong Keroncong Berbarengan, Djaduk menekankan bahwa plesetan gotong royong ini menjadi sebuah tema yang pas dengan kondisi Indonesia yang menurutnya sedang mengalami penurunan semangat gotong royong.
"Ini menjadi kerja bersama semua masyarakat Kotagede dan ini merefleksikan semangat gotong royong dalam membuat sebuah pertunjukan," terang Djaduk.
Pria yang sudah lalu lalang di dunia seni pertunjukkan ini mengatakan bahwa festival musik keroncong ini disebutnya sebagai sebuah keroncong zaman now atau Neo keroncong.
Bukan untuk merusak tatanan keroncong namun menjadi sebuah produk seni yang terus tumbuh.
"Pijakannya dan ruhnya tetap keroncong, karena ini produk seni dan seni itu tumbuh jadi hal yang wajar bila produk seni ini juga tumbuh," terang Djaduk.