News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tiap Kali Pasang, Aliran Sungai Ini Dipenuhi Sampah Batang Kayu

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keberadaan sampah batang kayu membahayakan karena tak jarang sampah tersebut tersangkut di tiang rumah dan memberikan beban lebih hingga dikhawatirkan dapat merubuhkan rumah.

Laporan Wartawan Banjarmasin Post Reni
 

TRIBUNNEWS.COM, BALANGAN-  Debit air sungai Balangan dan Tabalong yang melintas di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) kini kembali meningkat setelah sempat surut.

Beberapa ruas jalan di Kota Amuntai mulai digenangi air.

Seperti di jalan Desa Palampitan, Kelurahan Murung Sari dan Desa Panangkalaan serta beberapa ruas jalan lainnya.

Pengguna jalan harus ekstra hati hati agar air tidak mengenai pengendara lainnya.

"Debit air memang kembali naik dan anggota BPBD terus waspada serta mempersiapkan peralatan jika dibutuhkan oleh masyarakat," ungkap Hasmi Rivai Plt Kepala BPBD HSU, Minggu (10/12/2017) .

Baca: Pusat Kota Amuntai Dilanda Banjir, Anak-anak Asyik Main Air

Warga juga diminta untuk berhati hati saat melintasi jalan dipinggir sungai.

Orangtua pun lebih mengawasi anak anaknya jangan sampai bermain di sungai yang dapat membahayakan keselamatan.

Meningkatnya debit air sungai juga membawa ancaman bagi warga yang tinggal di pinggiran sungai.

Mereka yang telah puluhan tahun tinggal dipinggiran sungai menjadi korban banjir pertama saat debit sungai naik.

Bahaya lain adalah jika ada tumpukan sampah yang ikut hanyut terbawa air sungai.

Baca: Nova Harivan Paloh: Pengelolaan Limbah Sampah Harus Dilakukan dari Hilir

Karena tak jarang sampah tersebut tersangkut di tiang rumah dan memberikan beban lebih hingga dikhawatirkan dapat merubuhkan rumah.

Seperti yang terjadi di Desa Sungai Karias dimana sebuah batang kayu besar yang larut di sungai mengenai tiang bawah rumah.

Anggota BPBD juga langsung memberikan bantuan dengan menyingkirkan batang kayu besar.

Batang kayu akhirnya dinaikkan agar tidak mengenai rumah yang lain dibagian hulu. Khairullah anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) mengatakan dirinya bersama beberapa anggota lain menggunakan perahu karet.

Batang kayu ditali kemudian ditarik menjauhkan dari tiang bawah rumah warga. "Batang kayu yang melintang juga membuat banyak sampah tersangkut sehingga menambah beban menyebabkan rumah hampir rubuh," ujarnya.

Khairullah juga mengimbau kepada waega agar tidak membuang sampah ke subgai saat banjir. Karena bakal membahayakan rumah yang ada di pinggir sungai.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini