TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Polres Jombang memberikan hadiah kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi kepada Sherif Gagah yang meninggal dunia setelah tersambar kereta api (KA) saat mengatur arus lalu lintas in di perlintasan KA di Desa/Kecamatan Bandar Kedungmulyo Jombang.
Sherif Gagah yang sebelum meninggal dunia berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda), setelah meninggal dalam tugas dinaikkan pangkatnya menjadi Brigadir Polisi Satu (Briptu) anumerta.
"Semalam kita berkoordinasi dengan Kepala Biro Sumberdaya Manusia, dan memberikan kenaikan pangkat dari bripda menjadi briptu anumerta. Tadi pagi tadi pemakamannya dilakukan dengan inspektur upacara Wakapolres Jombang," ujar Kapolres Jombang, AKBP Agung Marlianto, kepada Surya, Minggu (17/12/2017).
Kapolres menyebutkan, selama ini Sherif dikenal berperilaku baik oleh rekan-rekannya.
Baik oleh senior maupun pimpinannya dan tidak pernah ada masalah ketika menjalankan tugasnya.
"Dia masih muda, penuh dedikasi, militansinya tinggi serta tidak pernah ada masalah saat menjalankan tugasnya, sehingga kami dari Polres Jombang merasa sangat kehilangan. Untuk keluarga semoga diberikan ketabahan," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, anggota Satlantas Polres Jombang bernama Bripda Sheerif Gagah, tewas tersambar KA Bangunkarta, di Dusun Plosorejo, Desa/Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, Sabtu (16/12/2017) petang.
Baca: Megawati Pilih Andi Rahman Cagub Riau karena Berprestasi dan Peduli Lingkungan
Saat kejadian, korban sedang mengatur arus lalu lintas di perlintasan KA di dusun setempat.
Korban sedang menghalau pengendara motor yang hendak menerobos palang pintu perlintasan KA.
Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto menjelaskan, Bripda Sherif Gagah saat itu melakukan melakukan kegiatan ‘contra flow’ karena arus lalulintas di kawasan tersebut cukup padat.
Saat pengaturan arus tersebut, palang pintu perlintasan menutup karena ada KA Bangunkarta hendak melintas dari arah timur.
Namun pada saat yang sama beberapa pengendara motor dari arah Nganjuk tujuan Jombang terlihat hendak menerobos palang pintu perlintasann.
“Bripda Sherif berinisiatif untuk menghalau mereka. Namun nahas Bripda Sherif malah tersambar kereta api karena jaraknya terlalu dekat dengan perlintasan," jelas Agung. (SURYA/SUTONO)