Laporan Wartawan Tribun Jateng, Iswidodo
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - KH Maimun Zubair atau biasa dikenal Mbah Moen berusia hampir 90 tahun. Dialah ulama dan kiai sepuh karismatik Nahdlatul Ulama.
Usianya boleh sudah sepuh, tapi suaranya masih lantang berceramah. Ucapannya ditaati warga terutama kaum nahdliyin.
Perkataan Mbah Moen, ajengan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, ini juga sangat dihormati politisi Indonesia.
Pada Januari 2018 ini nama Mbah Moen makin sering disebut di media massa. Bukan hanya nasihat atau ceramahnya melainkan restu beliau yang mengizinkan Taj Yasin atau Gus Yasin menjadi bakal calon wakil gubernur mendampingi Ganjar Pranowo.
Mbah Moen selaku Ketua Dewan Syuro PPP merestui Taj Yasin mendampingi Ganjar di Pilgub Jateng. Ya, Gus Yasin adalah putra Mbah Moen.
Baca: Sudirman Hanya Lewat Media, Ganjar Langsung Lobi Mbah Moen untuk Gus Yasin
Baca: Ganjar-Gus Yasin Terima Rekomendasi PPP Diiringi Salawat Badar dan Takbir
Putra Mbah Moen ada 10, terdiri dari 8 laki-laki dan 2 perempuan. Mereka yaitu KH Abdullah Ubab, KH Gus Najih, KH Majid Kamil, Gus Abdul Ghofur, Gus Abdur Rouf, Gus Muhammad Wafi, Gus Yasin, Gus Idror, Sobihah dan Rodhiyah.
Putra-putra beliau juga menjadi kiai, ustaz, serta politikus, mengikuti jejak sang ayah, yang pernah jadi anggota DPRD Rembang, serta anggota MPR RI tiga periode.
Pasangan bakal calon gubernur Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maemun Zubair (Ganjar-Yasin), akan mendaftar ke KPU Jateng, Selasa (9/1/2017) siang. Mereka diusung PDI Perjuangan, PPP, Demokrat, dan Nasdem, dengan total 48 kursi.
Pada Pilgub Jateng 2013, Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko diusung tunggal oleh PDI Perjuangan mendapat suara 6.962.417 atau 48,82 persen mengungguli pasangan Bibit-Rustriningsih.
Muncul pertanyaan kenapa PDI Perjuangan justru "bergandengan" dengan Demokrat, Nasdem dan menyandingkan bakal calon wagub dari PPP.
Ganjar menerangkan, koalisi yang dibangun semata-mata memenuhi permintaan tokoh agama, ulama dan masyarakat Jawa Tengah.