Dia juga angkat bicara terkait dukungan PPP kubu Djan Faridz yang memasangkan Sudirman Said-Muhammad Wafi, putra Mbah Moen.
"Saya yakin Wafi tidak akan mau. Cukup satu saja, Yasin," tegas Kamil.
Terkait dualisme kubu di PPP, katanya, tidak terjadi perseteruan mendalam di antara putra Mbah Moen. Hanya terjadi perbedaan pendapat. Dan itu menurutnya wajar-wajar saja.
"Antara saya dengan Yasin memang sudah tidak ada perbedaan lagi, saya anggap sudah baik karena Mbah Moen sudah menyatakan Islah. Tapi kalau sama Wafi masih berbeda pendapat, itu hanya beda pendapat dan itu wajar," tegasnya.
Saat ini, katanya, sebagai keluarga pihaknya hanya ingin berjuang demi hasil yang terbaik atas pencalonan Gus Yasin.
Tak akan ambil putra Maimoen
DPD Partai Gerindra Jateng, memastikan calon wakil untuk Sudirman Said tidak akan mengambil salah satu putera KH Maimoen Zubair. Sebab salah satu puteranya yakni Taj Yasin atau Gus Yasin sudah diambil PDI Perjuangan untuk mendampingi Ganjar Pranowo.
"Nggak mungkin, nggak mungkin kita ambil putera Mbah Maimoen lagi. Kita juga menjaga nama besar beliau, kita nggak maulah, kita jaga nama besar beliau," kata Ketua DPD Partai Gerindra Jateng Abdul Wachid, Senin (8/1/2017).
Sebelumnya memang ada beberapa nama putera Mbah Maimoen yang digadang mendampingi Sudirman Said yaitu Gus Kamil dan Gus Wafi, Gus Ghofur dan Gus Yasin. Akan tetapi, Gus Yasin diambil PDI Perjuangan.
"Kemarin kan ada delapan yang mau jadi wakil Pak Sudirman. Sekarang jam 13.00 ada pertemuan membahas masalah ini di Jakarta. Tunggu saja, mudah-mudahan bisa selesai pembahasan itu," ucap dia.
Ia memastikan, keputusan siapa sosok yang mendampingi Sudirman Said akan diketahui pada hari ini.
"Paling tidak, hari ini sudah ada keputusan. Sudah ada nama-namanya memang, sudah kita kantongi," dia menambahkan.