Baca: Tersangka Pengemudi Mobil yang Seruduk Puluhan Motor Diduga Dibawa Kabur Keluarganya
Pencarian juga berlangsung hingga ke kawasan hutan di sekitar tempat tinggal korban.
Selain melibatkan ratusan warga dari lima Tempek yang ada di Banjar Adat Badingkayu, pencarian ini juga melibatkan 35 personel dari BPBD Kabupaten Jembrana, 12 Personel dari Pos Search And Rescue (SAR) Jembrana, 35 personel dari Polsek Pekutatan hingga 12 personel dari Danramil Pekutatan.
Saat menerjunkan ratusan warga dan personel ini, pencarian dilakukan dengan menyisir seluruh penjuru mata angin di hutan sekitar tempat tinggal korban.
Satu tempek menyisir wilayah tenggara, satu tempek menyisir timur laut, satu tempek menyisir wilayah barat laut, dan dua tempek lainnya menyisir wilayah barat daya.
Namun, pencarian yang dimulai pukul 07.00 Wita hinggga pukul 13.00 Wita ini tak membuahkan hasil.
Begitu pula ketika sempat dilangsungkan penyisiran hingga di kawasan hutan dan sungai Yeheleh yang berbatasan langsung dengan Desa Selabih, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan.
Berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak keluarga, pencarian Pekak Kandi ini resmi dihentikan.
"Kami pastikan sudah memaksimalkan upaya pencarian korban ini, semua kawasan hutan juga sudah kami sisir. Tetapi tidak ada tanda-tanda apapun, warga sekitar juga tidak mengetahui kemana arah korban setelah diketahui pergi dari rumahnya," tandas Eko.
Baca: Plt Sekda Jambi Yakin Zumi Zola Seminggu Lagi Menyusul Jadi Tersangka
Sebelumnya, Pekak Kandi menghilang dari rumahnya Minggu (7/1/2018) malam sekitar pukul 22.30 Wita.
Sebelum menghilang, korban yang tinggal dengan keluarganya tersebut meminum obat hingga beberapa kali muntah.
Ia sempat meminta selimut kepada istrinya.
Namun setelah diberikan selimut, 30 menit kemudian, Kendi yang sudah sakit-sakitan ini tidak berada di dalam kamarnya.
Lama ditunggu tak kunjung datang, keluarga kemudian melaporkan kejadian ini ke polisi.