TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Timur ikut menyiapkan saksi untuk mengawal proses pilkada 2018 mendatang.
Tak tanggung-tanggung, jumah yang disiapkan mencapai 700 ribu saksi untuk mengawal bakal Calon Gubernur dan wakil gubernur yang mereka usung, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno.
Para saksi tersebut akan ditugaskan di semua tempat pemungutan suara (TPS), baik kelurahan atau pun desa.
Bahkan, para saksi tersebut akan diberikan pengetahuan tambahan untuk mempermudah proses pengawalan tersebut.
“Rekruitmen itu akan dimulai. Bahkan beberapa daerah telah melakukan. Para saksi akan dibekali pengetahuan, keterampilan dan peralatan yang dibutuhkan,” kata Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur, Sri Untari, Kamis (1/2/2018).
Pemungutan suara yang rencananya akan dilakukan Rabu 27 Januari 2018, serentak untuk 19 pilkada tersebut akan dioptimalkan oleh pengurus jajaran DPD PDI Perjuangan Jatim.
Sebagian besar saksi diambil dari yang sudah berpengalaman Pilkada kota dan kabupaten, Pemilu Legislatif maupun Pilpres sebelumnya.
Besarnya jumlah saksi yang disiapkan oleh PDI Perjuangandidasarkan pada asumsi jumlah TPS yang mencapai 68.511 TPS.
"Minimal satu TPS dijaga 2 orang saksi. Tapi banyak yang lebih, ada yang 4 hingga 5 saksi. Itu belum termasuk relawan Gus Ipul-Puti."
"Sehingga kami hitung, diperkirakan 700 saksi akan menjaga dan memperluas suara untuk Gus Ipul dan Mbak Puti,” ujar Untari.
Upaya tersebut dilakukan partai berlambang kepala banteng ini untuk mewujudkan asas pemilu, "Langsung, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil". Serta, Tidak ada politik uang dan tanpa intimidasi.
“Jangan ada kecurangan dalam Pilkada Jawa Timur. Siapa yang akan mendapat mandat pemerintahan, biarlah itu urusan rakyat dan Tuhan,” kata Untari.
PDIP mengajak semua pihak untuk menjaga proses demokrasi agar berlangsung baik, benar dan menggembirakan.
Sehingga yang terpilih merupakan penerima mandat dari rakyat.