Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ayu Mufidah KS
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Wakil Rektor 3 Universitas Negeri Malang, Syamsul Hadi, meminta aparat hukum negara Indonesia, untuk mengusut tuntas kasus tindakan kekerasan siswa kepada guru bernama Ahmad Budi Cahyanto.
Syamsul Hadi mengatakan, tindak kekerasan yang dilakukan kepada pendidik merupakan suatu perbuatan yang mencoreng dunia pendidikan.
Baca: Universitas Negeri Malang Mendesak Pemerintah Buat Peraturan Perlindungan Profesi Guru
Apalagi jika kekerasan bisa menimbulkan fatal dan berakhir meninggalnya seorang guru.
"Jangan anggap permasalahan ini sepele dan biasa, ini kejadian yang di luar batas. Dimana seharusnya guru dihormati, malah dianiaya hingga meninggal, jelas ini mencoreng nilai pendidikan," ujar Syamsul Hadi, Kamis (8/2/2018).
Baca: Desak Siswa yang Aniaya Guru Budi Hingga Tewas Dihukum Berat, Ribuan Massa se-Madura Turun Jalan
Guru Sampang Madura Tewas Bukan Hanya Akibat Pukulan Muridnya, Fakta Mengejutkan Dikuak Ahli Bedah
Penampilan Panas Denada Pakai Lingerie Tipis di Bawah Terik Matahari Sampai Bikin Netizen Prihatin
Untuk mencegah kasus serupa, Syamsul Hadi berharap, masyarakat khususnya orangtua, menekankan pendidikan akhlak bagi anak-anak.
Menurutnya, tindakan kekerasan yang dilakukan siswa merupakan suatu bentuk kemunduran nilai pendidikan.
Ya Ampun, Pasca Video Panas Mirip Dirinya Tersebar, Dele Alli Dapat Julukan Kotor Ini dari Netizen
Untuk itu dirinya berharap kasus kematian karena kekerasan siswa kepada guru yang terjadi di Sampang, Madura, merupakan yang terakhir.
"Ayo kita tunjukkan kepada dunia bahwa Universitas Negeri Malang mengutuk aksi kekerasan pada guru. Kita sebagai universitas pencetak guru, prihatin dan meminta agar kasus ini diusut tuntas," tegasnya.