Laporan Wartawab Serambi Indonesia, Dede Rosadi
TRIBUNNEWS.COM, SINGKIL - Massa warga Siti Ambia, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil, membakar Pos Satpam perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Nafasindo, Kamis (8/2/2018) sekitar pukul 22.00 WIB.
Peristiwa itu dipicu ulah HE oknum satpam perusahaan tersebut yang diduga memukul dan menyetrum warga menggunakan alat kejut.
Kapolres Aceh Singkil, AKBP Ian Rizkian, Jumat (9/2/2018) menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika lima orang warga Siti Ambia, menuju jalan evakuasi tsunami yang melintasi areal perkebunan Nafasino.
Baca: Memprihatinkan, Catatan Merah Siswa Penganiaya Guru Hingga Akhirnya Tewas
Keberangkatan warga malam-malam atas suruhan perangkat desa setempat untuk memastikan terkait informasi adanya perbuatan mesum di lokasi tersebut.
Di perjalanan bertemu dengan satpam perusahaan yang mengarahkan sinar senter ke muka warga. Lantaran silau warga memintanya memadamkan.
Namun permintaan warga bukannya diindahkan malah satpam HE berusaha mencekik dan menyetrum warga menggunakan alat kejut.
Mendapat serangan dadakan warga melakukan serangan balasan dengan mengejar pelaku hingga terjadi perkelahian.
"Insiden itu dapat diredam setelah kepala Desa Siti Ambia," kata Kapolres.
Setelah itu sepakat dilakukan perdamaian di Polsek Singkil. Namun lama warga menunggu, satpam tidak datang juga. Dari situlah warga tersulut emosi dan membakar pos satpam Nafasindo.
Terkait kasus tersebut Kapolres menyatakan pihaknya masih melakukan proses penyelidikan. (*)