"Saya tidak tahu sebelumnya jika di mobil ada orang lain. Waktu itu saya setengah sadar namun saya tahan untuk tidak berteriak karena takut ada hal yang lebih mengerikan terjadi pada saya," jelasnya.
Taksi online tersebut kemudian menelantarkan Yulia di tempat yang tak ia ketahui, sampai ia tersadar bahwa barang-barangnya sudah raib.
Pengakuan Yulia, waktu itu ia naik bus sekali untuk menuju terminal di kawasan Tuban.
"Saya sempat salat subuh di terminal, kemudian ada tukang ojek online menawari saya tumpangan. Sudah saya tolak karena saya tak ada uang tapi dia menawari barangkali saya mau telepon rumah. Akhirnya ia menunggui saya sampai ada saudara di Surabaya datang," jelasnya.
Semua barang Yulia yang dibawa lari berupa dua unit telepon gengam, cincin, jam tangan, dan dompet seisinya termasuk uang yang diperkirakan besarnya Rp 500 ribu.
Pihak keluarga sendiri kini masih menahan Yulia untuk tidak aktif bekerja dulu. Menurut Mahbub, Yulia sebenarnya beraktivitas dengan mobil pribadi. Namun kala itu ia lebih memilih memesan taksi online, sementara Dika sang kekasih sedang bertugas di rumah sakit yang sama.
"Saya sudah meminta seorang kawan untuk mengantarkannya, namun Yulia terlanjur memesan taksi online. Ke depan saya dan keluarga ingin pihak kepolisian mengusut tuntas, serta ada tanggung jawab dari pihak penyedia layanan taksi online," tegas Dika.
Ditemukannya Yulia sekaligus munculnya pengakuan yang bersangkutan kini memecahkan teka-teka ke mana ia menghilang selama dua hari, termasuk siapa orang yang pergi membawa pergi gadis berjilbab itu.
Sebelumnya, kepergian Yulia diiringi beredarnya isu ia pergi bersama mantan kekasihnya. (*)