News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Persekongkolan Dua Sahabat Rencanakan Bunuh Mahasiswi Hamil di Jembatan Kretek Akhirnya Terkuak

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses rekontruksi kasus percobaan pembunuhan kepada wanita hamil dengan cara didorong dari Jembatan Kretek di Mapolres Bantul, Kamis (22/2/2018).

Dijelaskan Anggaito, dari keterangan pelaku YR, ia mengaku berani melakukan hubungan intim dengan korban, karena sebelumnya sudah mengetahui bahwa korban tengah hamil tiga bulan yang disebabkan oleh rekannya AS.

"YR ini juga pernah berhubungan dekat dengan korban. Kami telusuri, ternyata yang bersangkutan mengetahui tentang kehamilan korban, disebabkan rekannya. Dan yang bersangkutan (YR) juga pernah melakukan hal yang sama kepada korban ini," jelas Anggaito.

Antara korban dengan kedua pelaku (AS dan YR) memiliki hubungan mesra. Namun, anehnya, korban sebelumnya tidak mengetahui bahwa kedua pelaku ternyata saling kenal dan berteman dekat.

Petugas kepolisian resor Bantul menggiring pelaku ke Mapolres Bantul, selasa (30/017/2018) (tribunjogja/ahmad syarifudin)

"Kedua pelaku, (AS dan YR) ini teman dekat (mesra) dengan korban, tapi korban ini baru tahu bahwa AS dan YR ternyata berteman," jelasnya.
Lebih lanjut Anggaito menjelaskan, dari pemeriksaan terhadap kedua pelaku, diketahui fakta, bahwa keduanya sudah melakukan perencanaan untuk menghabisi nyawa korban.

Antara pelaku AS dengan YR, keduanya melakukan pertemuan untuk merencanakan pembunuhan dirumah YR. Setelah sepakat, akhirnya AS menghubungi korban, Septiana dan di ajak ke kota Yogyakarta.

"Niat keduanya memang untuk menghabisi nyawa korban. Bukan dari salah satu tersangka, tapi dari keduanya sudah dikomunikasikan secara awal sebelum menghubungi korban,"terang AKP Anggaito,

Hubungan antara ketiganya dilematis. Antara pelaku AS dan YR, keduanya hanya ingin menikmati manisnya dan sama-sema enggan bertanggung jawab atas janin yang dikandung Septiana, seorang mahasiswi perguruan tinggi di Kota Surakarta ini.

"Saya belum siap bertanggung jawab," ujar AS, di Mapolres Bantul, saat dimintai keterangan terkait motif melakukan perbuatan percobaan pembunuhan terhadap korban.

Di hadapan awak media, pelaku AS memakai baju tahanan berwarna biru tertunduk lesu sembari mengakui bahwa dirinya sudah berulang kali melakukan percobaan pengguguran atas janin yan dikandung Septiana. Namun, usahanya tak pernah menemui titik hasil.

Akhirnya jalan pintas pun ditempuh.

AS menghubungi YR. Keduanya kemudian bersepakat untuk merencanakan pembunuhan dengan cara mendorong tubuh korban ke sungai Opak dari atas jembatan Kretek, pada Senin (29/01/2018) dini hari.
Beruntung, korban yang saat itu masih mengenakan helm bisa selamat lantaran jatuh diantara serpihan sampah bambu dan berhasil meraih salah satu tiang penyangga jembatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini