TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Camat Genuk, Kota Semarang, Ali Muchtar mengungkapkan, ada sembilan Kelurahan yang terdampak banjir dari total 13 kelurahan yang ada di Kecamatan Genuk.
Dari sembilan Kelurahan tersebut, lima kelurahan di antaranya masuk kategori parah dan hingga kini masih terendam.
Kelima kelurahan tersebut yakni Muktiharjo Lor, Trimulyo, Terboyo Wetan, Genuksari dan Gebangsari.
Ketinggian banjir yang merendam bervariatif sampai di atas lutut orang dewasa.
"Dari lima kelurahan yang masih terendam, ada sekitar 4.500 warga yang terdampak. Bisa dilihat, kantor kecamatan saja masih kebanjiran kok. Kelurahan lain seperti Banjardowo dan Karangroto juga terdampak tapi tidak bertahan lama," katanya, Minggu (25/2/2018).
Baca: Akhir Kisah Mantan Wakapolda Sumut, Polisi Belum Bisa Pastikan Korban Pembunuhan
Ali mengungkapkan, selama ini banyak bantuan untuk korban banjir yang diberikan berbagai kalangan swasta maupun Pemerintah.
Bantuan tersebut berupa sembako dan pengobatan gratis.
Dari seluruh bantuan yang ada, sebagian diberikan melakui posko penanganan bencana banjir di kecamatan dan sebagian lagi diberikan langsung ke kelurahan-kelurahan yang terdampak banjir.
"Bantuan yang mendesak saat ini yaitu sembako dan pengobatan. Karena warga banyak yang kesulitan bekerja dan mereka sudah lama terendam banjir sehingga banyak yang terserang penyakit. Sedangkan kebutuhan air bersih, sejauh ini masih bisa tertangani," ungkapnya.
Baca: Pengunjung Tahanan Polres Pura-pura Pingsan Ketahuan Selipkan Sabu dalam Bakso
Untuk pengobatan gratis, sebenarnya sudah ada bantuan dari pihak RSUD Kota Semarang dan beberapa Puskesmas.
Mereka secara bergantian mendatangi warga di beberapa kelurahan yang terkena penyakit mulai dari gatal-gatal hingga diare.
"Kami berharap banjir segera kering. Sehingga kehidupan warga bisa berjalan normal lagi. Dan juga pelayanan di beberapa Kelurahan juga bisa jalan lagi," harapnya. (tribunjateng/nal)